Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4673Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Muhammad Ulinnuha | - |
| dc.contributor.author | Putri Salsabila, 21211760 | - |
| dc.date.accessioned | 2025-12-06T04:58:16Z | - |
| dc.date.available | 2025-12-06T04:58:16Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4673 | - |
| dc.description.abstract | Hukum Islam pada dasarnya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, namun dalam praktiknya masih diperlukan ijtihad untuk menjawab persoalan yang tidak dijelaskan secara eksplisit oleh Al-Qur’an dan Hadis. Salah satu konsep penting yang digunakan dalam proses ijtihad adalah al-‘urf (adat atau kebiasaan masyarakat), yang dalam sejarahnya telah mendapat perhatian para ulama usul fikih. Wahbah al-Zuḥailī melalui karyanya alTafsīr al-Munīr menekankan peran al-‘urf dalam penetapan hukum, terutama pada isu-isu sosial seperti penyusuan anak, perlakuan terhadap istri, dan kewajiban jilbab. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan (library research). Sumber data primer adalah AlQur’an dan kitab al-Tafsīr al-Munīr karya Wahbah al-Zuḥailī, sedangkan sumber sekunder berasal dari literatur fikih, usul fikih, serta jurnal-jurnal ilmiah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif-analitis menggunakan pendekatan tematik (tafsīr mauḍu‘i) al-Farmawī serta teori usul fikih Wahbah al-Zuḥailī. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wahbah al-Zuḥailī menafsirkan al-‘urf sebagai unsur penting dalam penerapan hukum Islam yang selaras dengan prinsip kemaslahatan dan keadilan. QS. Al-Baqarah [2]:233 menekankan kesepakatan sosial dalam menentukan upah ibu susuan, QS. AlNisā’ [4]:19 menegaskan keadilan dalam memperlakukan istri, dan QS. AlAhzāb [33]:59 menetapkan jilbab sebagai identitas sosial untuk melindungi perempuan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Wahbah al-Zuḥailī bersifat inklusif, tidak terikat pada satu mazhab, dan relevan untuk menjawab persoalan sosial kontemporer. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
| dc.subject | Hukum Islam | en_US |
| dc.subject | Wahbah al-Zuḥailī | en_US |
| dc.subject | Ijtihad, Al-‘Urf | en_US |
| dc.subject | al-Tafsīr alMunīr | en_US |
| dc.title | Al-Urf Dalam Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Zuhaili W.2015) | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| Appears in Collections: | Artikel IAT | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 155-21211760.pdf | 2.15 MB | Adobe PDF | View/Open | |
| 155-21211760_Publik.pdf | 1.13 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.