Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/477
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAbdul Muhaimin Zen-
dc.contributor.advisorRomlah Widayati-
dc.contributor.authorYusrina Dyah Wulandari, 217410798-
dc.date.accessioned2020-02-11T03:30:49Z-
dc.date.available2020-02-11T03:30:49Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/477-
dc.description.abstractBermula dari adanya fenomena buruk yang terjadi di masa kini atau era modern ini, yaitu perilaku tercela manusia yang mengakibatkan suatu perpecahan dan permusuhan, yang diakibatkan oleh hawa nafsu yang tidak terarah. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji suatu pembahasan untuk mengobati perilaku-perilaku tercela tersebut dengan melakukan penyucian jiwa (Tazkiyah an Nafs). Karena pembahasannya terdapat unsur tasawuf di dalamnya, maka penulis akan menganalisis penafsiran tentang Tazkiyah an Nafs dari kitab tafsir Badiuzzaman Said Nursi yang berjudul Risalah an Nur, serta menganalisa metode penafsiran Said dan relevansinya dengan kondisi masa kini. Penelitian ini menggunakan metode library research, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan data pustaka dengan tema “Analisis Penafsiran Tazkiyah An-Nafs Menurut BadȋUzzamȃN SaȋD Nursi Dalam Tafsir RisȃLȃH An-NȗR” Kemudian menggunakan metode analisis untuk menganalisa ayat-ayat bersangkutan dengan tema dari Mufasir tersebut. Setelah melakukan penelitian, penulis telah menggambarkan bahwa Tazkiyah an Nafs menurut Said adalah penyucian jiwa dengan berbagai langkah-langkah terbaik. Langkah terbaiknya berupa peningkatan keimanan (tauhid, tidak menganggap dirinya suci dan abadi, berjalan di jalan Allah, dan mencintai segalanya karena Allah) dengan melakukan ibadah (sholat, puasa, zakat), mengambil i’tibar dari kisah para Nabi (sabar, taubat, tawakkal), meninggalkan perbuatan tercela (sombong, iri, dengki, takabbur, riya’ dan mengikuti bisiskan setan), dan yang terakhir adalah melakukan perbuatan terpuji (mempertahankan persaudaraan, mengingat kematian, ikhlas, dan meninggalkan hawa nafsu). Hal yang terpenting adalah harus meninggalkan dorongan hawa nafsu kepada keburukan, yang menjerumuskan manusia ke jurang kemaksiatan dan dosa. Penafsirannya sangatlah cocok untuk memberikan solusi bagi jiwa yang terinfeksi seperti terkikisnya iman, penurunan akhlak, memecahbelah persaudaraan dan perilaku tercela (seperti iri, dengki, ghurur, takabbur, dan lain sebagainya) pada masa kini. Penulis berharap hasil penelitiannya ini dapat berguna bagi penulis sendiri dan pembaca. Semoga peneliti lainnya dapat menambahkan hal-hal yang kurang dalam penelitian penulis. Dengan segala kekurangan semoga penelitiannya ini dapat diaplikasikan secara baik untuk kelangsungan kebaikan dunia dan akhirat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTazkiyah An-Nafsen_US
dc.subjectBadiuzzaman Said Nursien_US
dc.subjectTafsir Risalah An Nuren_US
dc.titleAnalisis Penafsiran Tazkiyah An-Nafs Menurut Badiuzzaman Said Nursi Dalam Tafsir Risalah An Nuren_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
217410798-Yusrina Dyah Wulandari.pdf
  Restricted Access
Tesis-2174107983.3 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.