PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Hubungan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan Prestasi Belajar Baca Al- Qur’an (Studi Kas

Abstract

Dewasa ini sering dijumpai pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) adanya siswa-siswi yang beragama Islam namun belum bisa membaca Al-Qur’an. Ini merupakan bagian dari tantangan bagi guru-guru bidang studi Pendidikan Agama Islam bagaimana membimbing siswanya yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan bimbingan yang maksimal untuk mengajarkan bagaimana cara membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu dibutuhkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar dan membimbing bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner/ angket. Untuk lebih melengkapi pembuatan skripsi ini, peneliti menggunakan sumber literatur buku yakni sumber buku, dan hasil wawancara. Teknik analisa data hasil penelitian menggunakan analisis korelasioner dengan teknik korelasi rumus Product Moment. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat simpulkan bahwa hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,4572 dengan r tabel masing-masing sebesar 0,349 taraf signifikan 5% dan 0,449 taraf 1% dari perolehan df sebesar 30. Maka dengan demikian ro lebih besar dari r tabel baik pada taraf 5% atau 1%, maka berdasarkan data yang ada, maka Hipotesis alternative (Ha) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara Profesionalisme Guru PAI Dengan Prestasi Baca Al-Qur’an Siswa Kelas IX SMP Islamiyah Ciputat diterima dan, sedangkan Hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian terdapat korelasi yang signifikan antara Profesionalisme Guru PAI Dengan Prestasi Belajar Baca Al-Qur’an Siswa Kelas IX SMP Islamiyah Ciputat. Namun, berdasarkan interpretasi sederhana dengan memperhatikan besarnya rxy (0,4572) korelasi antara profesionalisme guru PAI dengan prestasi baca Al-Qur’an siswa pada tingkat sedang atau cukup.