Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/591
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRomlah Widayati-
dc.contributor.advisorM. Ziyad Ulhaq-
dc.contributor.authorRafika Hafiza, 217410794-
dc.date.accessioned2020-03-26T09:15:38Z-
dc.date.available2020-03-26T09:15:38Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/591-
dc.description.abstractpenelitian ini difokuskan pada pandangan Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab terhadap ayat- ayat politik perempuan. Serta perbedaan pandangan antara keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan, menggali, dan mengungkap penafsiran Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab terhadap ayat- ayat politik perempuan dan membandingkan persamaan dan perbedaan pemikiran antara kedua penafsir tersebut. Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan (library research), yang sifatnya termasuk penelitian deskriptif analisis. Pengumpulan data dengan cara membedakan antara data primer dan data sekunder, kitab Tafsir Al- Qur’an al- ‘Adzim dan Tafsir al- Mishbah merupakan data primer, sedangkan data sekunder diambil dari buku- buku lain yang masih terkait dengan judul penelitian. Adapun dalam mengambil kesimpulan digunakan metode induktif yaitu metode yang dipakai untuk mengambil kesimpulan dari uraian-uraian yang bersifat khusus kedalam uraian yang bersifat umum, dan analisis komparatif yaitu teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen. Hasil penelitian ini adalah: Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab sama- sama menggunakan metode tahlili. Yaitu, menafsirkan ayat demi ayat dan surat demi surat sesuai dengan urutan yang terdapat dalam mushaf Al- Qur’an. Dan perbedaan yang mendasar dalam memahami ayat- ayat politik perempuan, Ibnu Katsir lebih cenderung kepada tekstual dengan menukil teks- teks normatif yang kemudian dipahami secara tekstual, bahwa Lelaki adalah pemimpin bagi perempuan, sebagai kepalanya, yang menguasai, dan yang mendidiknya, karena kaum laki- laki lebih afdal daripada kaum perempuan, karena itulah maka nubuwwah (kenabian) hanya khusus bagi kaum laki- laki. Maka M. Quraish Shihab melakukan pendekatan kontekstual serta tidak meninggalkan sisi sosiologis, kepemimpinan tidaklah didasarkan pada perbedaan jenis kelamin bahwa sebuahstruktur masyarakat akan tercapai jika kepemimpinan berada di tangan orang yangmemiliki kompetensi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectPolitiken_US
dc.subjectPerempuanen_US
dc.titlePolitik Perempuan Perspektif Al-Qur'an Kajian Tafsir Tematiken_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
217410794-Rafika Hafiza.pdf
  Restricted Access
217410794-Tesis1.79 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.