Perkembangan Minat Tahfizh Al-Qur'an Di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Abstract

Kesimpulan utama dari tesis dengan judul PERKEMBANGAN MINAT TAHFÎZH AL-QUR‟AN DI INSTITUT ILMU AL-QUR‟AN (IIQ) JAKARTA yaitu masih kurangnya minat dalam hal menghafal al-Qur‟an 30 juz di kalangan mahasiswa. IIQ merupakan satu-satu lembaga perguruan tinggi khusus wanita yang berbasis kequr‟anan seperti tahfizh Al-Qur‟an, nagham Al-Qur‟an, Qira‟at Al-Quran, dan Rasm Utsmani, selain itu IIQ mewajibkan seluruh mahasiswa untuk menghafal Al-Qur‟an. walaupun begitu IIQ juga mempunyai matakuliah yang mempunyai kurikulum yang sesuai dengan PTAIN dan PTAIS. Akan tetapi pada kasus ini peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap tahfîzh Al-Qura‟n di IIQ Jakarta, walaupun tahfîzh tidak mempunyai program SKS tersendiri, tetapi tahfizh Al-Qur‟an menjadi salah satu syarat diperbolehkan untuk mengikuti UAS. Permasalahan yang sering ditemui pada jam tahfîzh yaitu jarangnya mahasiswa datang kehadapan instruktur untuk menyetorkan hafalan, banyaknya mahasiswa yang kurang berminat saat jam tahfîzh bahkan ada yang melaksanakan perkuliahan pada saat jam tahfîzh.Hal inilah yang membuat penulis tertarik ingin melakukan penelitian terhadap perkembangan pendidikan tahfîzh Al-Qur‟an di IIQ Jakarta. Banyaknya mahasiswa yang kurang berminat pada jam tahfîzh biasanya disebabkan karena belum siap atau belum mempunyai hafalan yang akan disetorkan kepada instruktur, selain itu adanya mahasiswa yang tinggal di luar ma‟had hal tersebut menjadi kendala bagi instruktur atau lembaga karena terkadang mahasiswa yang tinggal diluar ketika mereka datang waktu untuk setoran ataupun muraja‟ah di kampus sudah tidak ada karena setiap kali datang waktu sudah mendekati masuk perkuliahan. Metode yang peneliti gunakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan historis dan studi kasus, dimana penulis ingin mengetahui jumlah nilai tahfîzh dan program tahfîzh yang diambil oleh para alumni. Karena pneliti menganalisa data alumni tahun 2012 dan 2014 oleh karenanya peneliti menggunakan pendekatan historis, selain itu peneliti juga melakukan studi pustaka dimana peneliti ikut serta dalam setiap kegiatan yang ada di asrama. Perlunya ketegasan dari pihak perguruan maupun ma‟had terkait adanya mahasiswa yang masih tinggal di luar, karena jika ada mahasiswa yang tinggal diluar pastinya ia akan tertinggal informasi ataupun kegiatan-kegiatan yang di lakukan di ma‟had yang bekerja sama dengan pihak perguruan. Banyaknya jumlah alumni yang mengambil program 5juz yang tidak tinggal diasrama.Selain mengambil program yang paling sedikit, nilai tahfîzh yang diperoleh juga di bawah 80 karena tidak adanya pasangan dalam menghafal ataupun mentakrir hafalan yang dimiliki.Hasil penelitian yang dilakukan menemukan hasil bahwa mahasiswa yang mengambil program 5 juz semakin banyak.Pada tahun 2012 jumlah alumni di tiga fakultas yang mengambil program 5 juz sebanyak 54 alumni, dan pada tahun 2014 naik menjadi 84 alumni. Sedangkan alumni yang mengambil program 30 juz mengalami penurunan, terutama di fakultas syari‟ah dan ushuluddin. Pada tahun 2012 jumlah keseluruhan alumni yang mengambil program 30 juz di tiga fakultas berjumlah 20 alumni, dan pada tahun 2014 berjumlah 16 alumni.