Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/614
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Sahabuddin | - |
dc.contributor.advisor | Ahmad Fudhaili | - |
dc.contributor.author | Muhammad Rifian Panigoro, 213410537 | - |
dc.date.accessioned | 2020-04-14T07:24:45Z | - |
dc.date.available | 2020-04-14T07:24:45Z | - |
dc.date.issued | 2015 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/614 | - |
dc.description.abstract | Gender sebagai suatu istilah berubah menjadi sebuah kajian yang relevan di bidang akademik karena muncul sebagai suatu analisis terhadap berbagai permasalaan yang ada di dalam masyarakat. Kajian gender merupakan reaksi terhadap ketimpangan-ketimpangan peran sosial antara laki-laki dan perempuan. Dalam pandangan golongan kritis Islam selama ini banyak terjadi tumpang tindih antara mana yang disebut sebagai budaya Arab dan mana yang sebenarnya adalah turunan dari al-Qur’an dan hadîts. Dalam masyarakat Arab, struktur patriarkal secara efektif disuburkan dan dilanggengkan melalui keluarga Arab. Dalam bentuknya khasnya keluarga Arab. Dalam bentuk khasnya keluarga Arab sangat patriarkal dan hirearkis dalam hubungannya dengan usia dan jenis kelamin, yang tua dan yang pria memiliki otoritas terhadap yang lebih muda dan perempuan. Ayah memiliki posisi kunci dalam kekuasaan dan wewenang. Ia mengharapkan dan memastikan kesetiaan tanpa kritikan dari istri dan anak-anaknya. Problema ini terus berlanjut hingga akhirnya menyentuh posisi perempuan dalam hadîts. Terdapat beberapa riwayat yang memberikan kesan merendahkan perempuan, sehingga diskusi ini mengundang minat para pemikir untuk mengkajinya. Satu nama yang naik ke permukaan adalah Khaled Medhat Abou El-Fadl, berbeda dengan para pendahulunya yang mengkritisi posisi hadîts secara umum atau hadîts yang berkaitan dengan perempuan, Khaled memiliki bekal keilmuan yang cukup memadai sehingga dia berani mengeluarkan opini-opini berbeda dalam hal hadîts yang berkaitan dengan perendahan status moral perempuan. Opini-opini tersebut hingga akhirnya menggiringnya pada sebuah kesimpulan yakni penolakan terhadap hadîts-hadîts yang menurutnya merendahkan perempuan tersebut. Apa yang telah dilakukan oleh Khaled bertolak belakang dengan apa yang telah dirumuskan oleh metode kritik sanad dan metode kritik matan jauh sebelumnya. Berangkat dari hal inilah sehingga rumusan masalah yang diketengahkan adalah, bagaimana pemahaman hadîts yang dianggap merendahkan perempuan oleh Khaled? Kemudian apakah hadîts-hadîts tersebut benar-benar merendahkan perempuan? Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif terbagi menjadi dua bagian yaitu penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan (library research). Objek penelitian adalah hadîts-hadîts yang dianggap merendahkan perempuan, sehingga penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis-kritis. Deskriptif digunakan untuk memaparkan pemahaman Khaled. Analitis digunakan untuk menganalisis pemahaman Khaled. Dan kritis untuk mengkritisi apa yang telah dideskripsikan sebelumnya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Pemahaman Hadits | en_US |
dc.subject | Khaled Abou El Fadl | en_US |
dc.title | Kritik Atas Pemahaman Hadits Khaled Abou El Fadl Studi Atas Hadits-Hadits Yang Dianggap Merendahkan Perempuan | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
213410537-Muhammad Rifian Panigoro.pdf Restricted Access | 213410537-Tesis | 5.33 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.