Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/616
Title: Kitab Faidh Al-Barakat fi Sab' Al-Qira'at Kyai Arwani Kudus Analisa Metodologi Dan Thariqah Jama'
Authors: Riqza Ahmad, 213410542
Advisor: Ahsin Sakho Muhammad
Ahmad Fathoni
Issue Date: 2015
Publisher: Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Hadirnya Ibnu Mujâhid (w. 324 H) dengan merumuskan formulasi qira‟ah sab‟ah dalam karyanya kitab as-Sabʻah fi al-Qirâ’ât adalah merupakan awal mula lahirnya term qira‟ah sab‟ah yang kita kenal. Pada era selanjutnya formulasi qira‟ah sab‟ah kreasi Ibnu Mujâhid semakin masyhur dan diterima banyak pihak dengan munculnya kitab at-Taisîr fi al-Qirâ’ât as-Sabʻ karya Abû „Amr ad-Dâni (w. 444 H) dan kitab Hirz al-Amânî atau lebih dikenal dengan matan asy-Syâthibiyyah karya asy-Syâthibî (w. 590 H). Kitab Faidh al-Barakât fî Sabʻ al-Qirâ’ât karya Kyai Arwani Kudus merupakan episode lanjutan dari karya tentang qira‟ah sab‟ah yang langka bandingannya. Kitab ini merupakan karya satu-satunya yang lahir dari salah seorang ahli qira‟at di Indonesia lengkap 30 juz Al-Qur‟an dengan menggunakan bahasa Arab, serta mempunyai metodologi tersendiri yang khas. Kitab ini dalam pencapaiannya sudah mampu melahirkan para ahli qira‟ah sab‟ah hingga sampai saat ini dan juga masih digunakan sebagai panduan dalam bertalaqqî qira‟ah sab‟ah di banyak pesantren-pesantren di Jawa sampai detik ini. Penelitian Kitab Faidh al-Barakât ini bersifat kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan (library research). Metode yang dipilih adalah dengan metode deskriptif-analitis. Metode deskripsi digunakan untuk mengurai, memahami serta menjelaskan maksud dari kitab Faidh al-Barakât secara tepat dan apa adanya. Sedangkan metode analisis digunakan untuk dapat memberikan komentar, kritik dan juga untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil analisa penjelasan kitab ini. Hasil temuan dari penelitian ini bahwa metodologi kitab Faidh al-Barakât adalah: Pertama; menuliskan ayat-ayat Al-Qur‟an dengan lengkap jika termasuk ayat-ayat pendek dan ditulis dengan tidak lengkap jika ayat tersebut termasuk ayat-ayat yang relatif panjang. Kedua; menjelaskan kaidah-kaidah-kaidah ushûliyyah qira‟ah sab‟ah di ayat pertama yang ditemui dari urutan mushhaf. Untuk ayat-ayat selanjutnya jika terdapat kaidah ushûliyyah yang sama, maka hanya akan disebutkan bahwa bacaan tersebut sudah maklum karena telah dijelaskan sebelumnya. Keempat; menjelaskan bacaan farsy al-hurûf jika memang terdapat bacaan yang termasuk kaidah farsy al-hurûf dalam ayat yang dikemukakan. Kelima; dalam metodologi thariqah jama‟nya, kitab ini menggunakan metode jama‟ per-ayat dan dengan metode tanâsub (keserasian), bukan dengan metode jama‟ per-waqaf atau per-huruf, dengan menuliskan urutan-urutan bacaan qira‟ah sab‟ah dimulai dengan bacaan imam Qâlûn. Dalam thariqah jama‟nya juga, Kyai Arwani sangat jarang menyebutkan semua bacaan dari para imam qira‟ah sab‟ah, ia hanya akan menyebutkan bacaan di antara mereka saja dengan catatan bahwa yang disebutkan sudah mewakili bacaan qira‟at yang tidak disebutkan
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/616
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
213410542-Riqza Ahmad.pdf213410542-Tesis14.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.