Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/618
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Said Aqil Husein Al-Munawwar | - |
dc.contributor.advisor | Sayuthi Anshari Nasution | - |
dc.contributor.author | Khadijatus Sholihah, 298410017 | - |
dc.date.accessioned | 2020-04-14T08:09:27Z | - |
dc.date.available | 2020-04-14T08:09:27Z | - |
dc.date.issued | 2015 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/618 | - |
dc.description.abstract | Di Indonesia Seni Baca Al-Qur’an begitu membudaya, sehingga pemerintah memberikan apresiasi yang tinggi dan menyambut dengan antusias dan penuh perhatian. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dari tingkat Kecamatan hingga Nasional dan bahkan sampai tingkat Internasional. Melihat antusias pemerintah demikian besar, maka ulama Indonesia merasakan pentingnya pembinaan seni. Semula hanya belajar di Masjid-masjid dengan materi maqro’-maqro’ yang disesuaikan dengan moment-moment tertentu. Dari teori sederhana, lalu ditingkatkan teori pembinaannya, mengingat MTQ mencuat hingga tingkat Internasional. Penelitian mengenai Tausyih dan Ibtihalat masih jarang ditemukan. Oleh karena itu, penulis akan mennjelaskan bagaimana peranan Tausyih dan Ibtihalat dalam pengembangan seni baca Al-Qur’an di Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif yang data-datanya diperoleh berdasarkan studi kepustakaan (Library research) yang dilakukan dengan penelaahan buku-buku berkenaan dengan masalah yang dibahas. Selain itu penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Setiap data yang terkumpul akan diklasifikasi berdasarkan masalah yang dibahas, kemudian data di indentifikasi dan di analisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, peranan Tausyih dan Ibtihalat bagi ilmu lagu-lagu Al-Qur'an amatlah penting dan Tausyih itu dikatakan sebagai qolbun Naghom. Di dalamnya mengandung lagu dan suara. Tanpa Tausyih, naghom tidak dapat berkembang dengan leluasa. Kalimat-kalimat didalam lirik Tausyih bervariasi, ada yang berisi syair tentang keagungan Allah, sanjungan kepada Rasulullah, dan cerita tentang surga dan kiamat, dan lain-lain. Sehingga bagus untuk direnungkan dan cepat dihafal. Keberadaan Tausyih dan Ibtihalat di PTIQ dan IIQ sangat urgen, karena kalimatnya yang bernuansa syair-syair mudah dihafal. Tausyih dan Ibtihalat perlu dikembangkan, dimana menurut pandangan para qari Mesir seperti Syekh Abdul karim bahwa Tausyih bila dipelajari membuat mudah mengingat warna lagunya. Senada dengan pendapat diatas, Syekh Helbawy seorang Mubtahil di daerah Dakrut Mesir dan ahli seni mengatakan untuk mencari norma-norma lagu ada di Tausyih dan Ibtihalat. Untuk melatih suara tidak terikat panjang pendeknya dan tepat bagi para pemula. Kemudahan lainnya adalah bebas disenandungkan dimana saja dan kapan saja. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Tausyih | en_US |
dc.subject | Ibtihalat | en_US |
dc.subject | Seni Baca Al-Qur'an | en_US |
dc.title | Peranan Tausyih Dan Ibtihalat Dalam Pengembangan Seni Baca Al-Qur'an Di Indonesia Studi Kasus Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Dan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
298410017-Khadijatus Sholihah.pdf Restricted Access | 298410017-Tesis | 8.33 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.