Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/622
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Ahmad Fudhaili | - |
dc.contributor.advisor | Muhammad Ulinnuha | - |
dc.contributor.author | Moh. Yusni Amru Ghozaly, 211410479 | - |
dc.date.accessioned | 2020-04-14T08:45:34Z | - |
dc.date.available | 2020-04-14T08:45:34Z | - |
dc.date.issued | 2016 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/622 | - |
dc.description.abstract | Fiqh al-hadîts belum begitu banyak dibahas dalam bentuk penelitian ilmiah dan karya tersendiri berupa buku. Padahal ia merupakan metodologi istinbâth yang aplikatif dari khazanah keilmuan ulama terdahulu. Apalagi fakta menunjukkan bahwa kebutuhan umat untuk memahami makna dan kandungan hadis semakin tinggi; mengingat peristiwa hukum yang memerlukan dalil terus bertambah dan pelik. Oleh sebab itulah karya ini hadir menawarkan alternatif untuk mengurai gejala tersebut. Sebelumnya terdapat karya tulis sejenis ini oleh Dr. Mujiyo, namun sifatnya lebih umum yakni membahas mengenai syarah hadis. Secara metodologi kerja ilmiah fiqh al-hadîts lebih mendalam daripada syarah hadis. Jika syarah hadis hanya sekadar membantu pembaca memahami redaksi hadis maka fiqh al-hadîts lebih dari itu, yakni mengeluarkan hikmah, hukum dan kedudukan hadis dilihat dari berbagai sisi, baik sanad, matan atau yang lainnya. Melalui penelitian pustaka dengan metodologi purposive sampling (memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang diharapkan memiliki informasi akurat) dan dengan bantuan content analysis—khusus yang terkait dengan pengupasan komponen metodologi yang digunakan ulama didalam memahami hadis—maka penulis menggali genealogi dan metodologi fiqh al-hadîts. Terkait periodesasi sejarah fiqh al-hadîts, penulis mengacu metode yang digunakan Abdul Wahhab Khallaf dalam Khulâshah Târîkh At-Tasyrî‟ Al-Islâmi. Sedangkan, untuk mengupas komponen metodologi fiqh al-hadîts, penulis mengacu pada metode Ahmad ibn „Ayish dalam Al-Maktabah Al-Islâmiyah wa Mashâdiruha. Pada akhirnya, tesis ini menyimpulkan bahwa fiqh al-hadîts secara praktik sudah ada sejak zaman Nabi Saw.; tumbuh dan berkembang semakin sempurna dari abad ke abad hingga menjadi satu bidang ilmu yang mandiri di abad modern. Fiqh al-hadîts juga memiliki metodologi dalam bentuk komponen-komponen yang saling terkait dan melengkapi. Komponen tersebut adalah takhrîj, analisis bahasa, ayat Al-Qur‟an, biografi perawi, asbâb al-wurûd, âm dan khâsh, mutâbi‟ât dan syawâhid, mukhtalif al-hadîts, qaul ulama, telaah kasus, dan kesimpulan hukum. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Fiqh Al-Hadîts | en_US |
dc.subject | Genealogi | en_US |
dc.subject | Metodologi | en_US |
dc.title | Fiqh Al-Hadîts: Studi Genealogi Dan Metodologi | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
211410479-Moh. Yusni Amru Ghozaly.pdf Restricted Access | 211410479-Tesis | 2.33 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.