Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/641
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFaizah Ali Syibromalisi-
dc.contributor.authorUlfatul Maghfuroh, 10210419-
dc.date.accessioned2020-06-24T05:53:11Z-
dc.date.available2020-06-24T05:53:11Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/641-
dc.description.abstractDitengah hiruk pikuk kehidupan, manusia dipaksa untuk menghadapi pelbagai problem yang tidak jarang memaksa dirinya untuk bersikap ekstrim dan berlebihan. Hal ini tentu menjadi permasalahan dikemudian hari. Al-Qur‟an sebagai sumber kehidupan memiliki formula terbaik untuk menangkis dan mengendalikan segala bentuk ekstrimis tersebut yakni moderasi atau wasathiyyah. Baik di dunia Islam maupun Barat menyadari akan pentingnya bersikap moderat dalam menghadapi permasalahan yang ada. Namun, keduanya seolah memiliki konsep masingmasing dan keterbatasan ruang lingkup. Oleh karena itu penting sekali memahami “apa” dan “bagaimana” makna moderasi yang tertuah dalam Al-Qur‟an dan hadis nabi. Dari sini perlu kiranya dilakukan penelitian menyangkut “moderasi” dalam perspektif Al-Qur`an. Moderasi bukanlah hal yang baru menjadi kajian para penulis dewasa ini. Ada beberapa karya sejenis ini, seperti skripsi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bernama Dede Asmudin dengan judul “Konsep Ummatan Wasathan dalam Al-Qur’an Kajian Surah Al-Baqarah ayat 143 menurut Yusuf Qardhawi” 2009. Dalam penulisan skripsi tersebut, Dede Asmudin lebih spesifik membahas tentang pandangan Yusuf Qardhawi tentang moderat dan kaitannya dengan fungsi ummatan wasathan. Selain itu, terdapat pula tesis mahasiswa IIQ Jakarta dengan judul Konsep Moderat Dalam Syariat Islam (Kajian Atas Pemikiran Yusuf Al- Qardhawiy) yang ditulis oleh H. Subhan Fadli, 2011. Dalam tesis tersebut, Subhan Fadli fokus mengkaji secara mendalam pandangan Yusuf Qardhawi mengenai kemoderatan dalam syariat Islam. Dari kedua karya tulis tersebut, penelitian yang xviii penulis lakukan tidak hanya terfokus pada pandangan satu tokoh saja dan tidak hanya menyoroti moderat dalam sisi hukum saja. Dalam penelitian ini, penulis lebih cenderung memperhatikan sisi-sisi moderat dalam tataran sosial. Kajian dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan kajian pustaka (library research), yaitu penelitian yang penulis lakukan terhadap literatur yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Selanjutnya, karena objek penelitian ini adalah ayatayat Al-Qur`an dan pendapat para ulama, maka metode yang digunakan adalah metode tafsir maudhu’i dan muqarran. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah moderasi merupakan salah satu karakteristrik utama yang dimiliki umat Islam. Moderasi tidak hanya mengajarkan arti penting dari sebuah toleransi dan kearifan. Selain toleransi dan kearifan, moderasi memiliki unsur penting yang harus ditegakkan dan dipegang yakni sebuah keadilan. Keadilan merupakan landasan penting dimana moderasi menuntut dirinya agar berlaku seimbang dan bijak dalam berbagai hal. Seseorang yang bersikap moderat tentu akan menjadi pribadi yang bijaksana, jauh dari sikap terombang ambing disana sini, fanatik buta, dan selalu merasa benar dan baik sendiri. Sikap moderat akan membawa keharmonisan, kemajuan dan kedamaianen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectModerasien_US
dc.titleModerasi Dalam Perspektif Al-Qur’anen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
10210419.pdf
  Restricted Access
2.78 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
10210419_Publik.pdf
  Restricted Access
1.06 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.