Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/734
Title: Ragam Qirâ`ât dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran (Studi Analisis Qirâ`ât Sab’ah dalam Kitab Tafsir Tarjumân al-Mustafîd)
Authors: Maria Ulpah, 14210589
Advisor: Romlah Widayati
Issue Date: 2018
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Penelitian yang berjudul “Ragam Qirâ`ât dan Pengaruhnya Terhadap Penafsiran (Analisis Qirâ`ât Sab’ah dalam Kitab Tafsir Tarjumân al-Mustafîd)” ini merumuskan permasalahan pokok, yaitu: Bagaimana pengaruh perbedaan qirâ`ât terhadap penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung farsy al-hurûf dalam tafsir Tarjumân al-Mustafîd? Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh perbedaan qirâ`ât terhadap penafsiran dalam tafsir Tarjumân al-Mustafîd pada ayat-ayat mengandung farsy al-huruf. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Jenis penelitian telaah pustaka ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan metode diskriptifanalitis yaitu mengambarkan atau menjelaskan data-data dalam menguji atau menjelaskan sebuah tulisan guna menjawab pertanyaan yang menyangkut dengan pokok masalah serta menguraikan data-data yang terkumpul dan tersusun secara sistematis. Selama ini penelitian-penelitian tentang Ilmu Qirâ`ât yang dikaitkan dengan adanya perbedaan penafsiran masih sedikit apalagi untuk abad ke-17 silam. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa sebagian perbedaan tersebut juga berpengaruh besar terhadap berbedanya penafsiran, bahkan juga meliputi hingga perbedaan hukum fikih. Abdurrauf as-Singkili dengan kitab tafsir beliau Tarjumân al-Mustafîd, dianggap sebagai wakil yang tepat untuk menggambarkan bagaimana penafsiran Al-Qur`an pada era abad ke-17 khususnya yang ada di wilayah Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa Abdurrauf as-Singkili menggunakan perbedaan qirâ`ât sebagai salah satu alat penafsiran pada ayat-ayat yang memiliki perbedaan bacaan. Ragam qirâ`ât yang disebutkan dalam tafsir ini hanya berjumlah 3 riwayat yakni riwayat Qalûn dari Imam Nâfi’, riwayat ad-Dûrî dari Imam Abû Amr dan riwayat Hafsh dari Imam ‘Âshim. Perbedaan bacaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap berbedanya makna penafsiran yang dihasilkan. Namun terkadang ‘Abd ar-Rauf tidak menyinggung perbedaan bacaan apabila perbedaan bacaan itu keluar dari perbedaan tiga riwayat tersebut. Pemilihan makna berdasarkan farsy al-hurûf dari riwayat Hafsh dari ‘Âshim lebih sering dijumpai dalam penafsiran. Hal ini dimungkinkan karena bacaan qirâ`ât riwayat Hafsh dari Imam ‘Âsim merupakan jenis qirâ`ât yang umum digunakan oleh masyarakat di Indonesia.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/734
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
14210589.pdf
  Restricted Access
6.37 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
14210589_Publik.pdf
  Restricted Access
3.29 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.