Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/736
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Istiqomah | - |
dc.contributor.author | Nadiatul Habibah Adam, 14210591 | - |
dc.date.accessioned | 2020-07-01T06:48:54Z | - |
dc.date.available | 2020-07-01T06:48:54Z | - |
dc.date.issued | 2018 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/736 | - |
dc.description.abstract | Asmâul Husnâ merupakan nama atau sifat Allah yang biasa dikenal berjumlah 99 nama. Mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya merupakan cita-cita tertinggi manusia, dengan mengkaji makna pada Asmâul Husnâ tentu akan menemukan berbagai keutamaan dan manfaat yang sangat besar. Penafsiran sufistik merupakan metode yang ditempuh para sufi dengan mempercayai ada isyarat yang diberikan Allah swt untuk mereka dalam memahami makna ayat Al-Qur’an. Walaupun ada yang menerima dan tidak, metode tafsir ini menjadi pelengkap khazanah metode tafsir. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini penulis membatasi pada persamaan dan perbedaan makna Asmâul Husnâ, yang menjadi penutup dari akhir ayat azab dan disebutkan secara berangkai menurut tafsir sufi dalam tafsir al-Jailânî karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dan tafsir Rûh Al-Ma’ânî karya Mahmud Syihabuddin al-Alusi. Jenis metodologi penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kualitatif yang bersifat penelitian kepustakaan (library research). Dengan mengumpulkan data terkait dan memfokuskan pembahasan dengan metode isyari terhadap ayat-ayat azab dalam kitab al-Jailani dan Rûh Al-Ma’ânî. Dan data sekunder yaitu buku-buku yang ada relevansinya antara lain buku menyingkap Tabir Illahi; al-Asma’ al-Husnâ karya M.Quraish Syihab, al- Asma’ al-Husnâ karya Ibnu Qayyim dan sebagainya yang tentunya berkaitan dengan tema penelitian. Data yang terkumpul, kemudian dianalisis dengan pendekatan deskriftif analitis. Hasil penelitian penulis berkesimpulan bahwa dalam memaknai Asmâul Husnâ keduanya memberikan makna yang sama, hanya saja menguraikan penafsirannya berbeda pada setiap kata akan tetapi pada intinya sama yakni keagungan, kesempurnaan, dan ampunan Allah yang melimpah. Perbedaan antara kedua tafsir sufi ini yaitu Tafsir Al-Jailani dengan Tafsir Ruhul Ma’ani hampir tidak terlihat. Namun pemaknaan Asmâul Husnâ secara mendalam lebih dibahas pada Tafsir Ruhul Ma’ani karena pemaknaannya lebih terlihat jelas sesuai dengan konteks ayatnya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Asmâul-Husnâ | en_US |
dc.subject | Tafsir Sufi | en_US |
dc.title | Makna Asmâul-Husnâ Pada Akhir Ayat Al-Qur’an Menurut Tafsir Sufi (Study Komparatif Tafsir Al-Jailānî karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dan Tafsir Rûh Al-Ma’āni karya Mahmud Syihabuddin Al- Alusi) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
14210591.pdf Restricted Access | 875.61 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
14210591_Publik.pdf Restricted Access | 301.27 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.