Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/741
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Istiqomah | - |
dc.contributor.author | Riefa Noor Aliyatur Rahmah, 14210599 | - |
dc.date.accessioned | 2020-07-01T07:41:41Z | - |
dc.date.available | 2020-07-01T07:41:41Z | - |
dc.date.issued | 2018 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/741 | - |
dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan karena menimbang bahwa khusyu' sangat diprioritaskan. Seorang muslim dalam melakukan segala bentuk ibadah dan supaya ibadahnya sempurna, ia harus melakukan dengan khusyu'. Persoalan yang akan dibahas dari penelitian ini adalah bagaimana penafsiran Al-alusi terhadap makna khusyu' dalam mahakaryanya tafsir Ruh al-Ma'aini. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu suatu upaya mendeskripsikan penafsiran Al-alusi terhadap makna khusyu'. Dengan memanfaatkan metode tafsir tematik (maudhu'i). Adapun jenis penelitian adalan jenis penelitian pustaka (library reseach), Al-Qur'an dan tafsir al-alusi sebagai sumber primer dan karya cendekia lain sebagai data sekunder. Selama ini penelitian-penelitian tentang makna khusyu' dalam al-qur'an dikaitkan hanya pada khusyu' dalam satu makna saja, padahal jelas bahwasannya khusyu' tidak hanya dilakukan untuk satu ibadah saja akan tetapi semua jenis ibadah hendaknya dilakukan dengan khusyu' dalam penelitian sebelumnya hanya sedikit yang membahas khusyu' menurut tafsir sufistik, maka dari itu penulis meneliti makna ayat dalam Al-qur'an menurut tafsir al-alusi karena tafsir ini terkenal dengan kesufiannya. Setelah melakukan penelitian dapat diketahui bahwa kata khusyu' dalam al-qur'an terulang sebanyak 17 kali dalam bentuk kata yang berbeda. Satu kali dengan Fi'il madhi(kata kerja masa lalu), satu kali dengan fi'il mudhari'(kata kerja masa kini dan akan datang), satu kali dengan mashdar (infinitif), dan selebihnya diungkap dengan isim fi'il (kata benda yang menunjukkan pelaku). Meskipun mayoritas tunjukkanya kepada manusia namun ada juga sebagaian ayat yang menyatakan bahwa khusyu' berlaku juga untuk benda-benda yang lain seperti gunung dan bumi. Hemat penulis menginginkan dan menghendaki makna batin. Oleh sebab itu, maka penulis akan memaprkan beberapa ayat yang terdapat kata khusyu' karenanya khusyu' identik dengan batin | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Khusyu | en_US |
dc.subject | Tafsir Sufistik | en_US |
dc.title | Khusyu‘ dalam perspektif tafsir sufistik (Studi Analisis tafsir Ruh Al-Ma‘ânî) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
14210599.pdf Restricted Access | 3.03 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
14210599_Publik.pdf Restricted Access | 1.37 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.