Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/763
Title: | Keadilan Tuhan pada Lafaz al-„Adl, al-Qisth dan al- Wazn “(Telaah Komparatif Tafsir Lathâ‟if al-Isyârât Karya Al-Qusyairi dan Tafsir Al-Jailâni Karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani) |
Authors: | Dewi Sanggarwati, 15210651 |
Advisor: | Iffaty Zamimah |
Issue Date: | 2019 |
Publisher: | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Allah SWT disebut sebagai Yang "Maha Adil dan Bijaksana" terhadap semua hamba-Nya, karena Allah SWT tidak mempunyai kepentingan apa-apa dari perbuatan yang dilakukan oleh hamba-Nya jika manusia berbuat kebaikan, maka tidak akan mempengaruhi Kemaha adilann- Nya itu. Apa yang dibuat oleh manusia, apakah kebaikan atau kezaliman, hasilnya akan diterima oleh manusia itu sendiri Keadilan juga diungkapkan oleh al-Qur'an antara lain dengan kata alqisth dan wasath para ahli tafsir juga ada yang memasukan sebagian daripengertian kata-kata mîzân kedalam pengertian adil. Semua pengertian berbagai kata-kata itu bertemu dalam suatu ide umum sekitar sikap tengah yang berkeseimbangan dan jujur Penelitian ini mengkaji tentang keadilan Tuhan menurut pandangan sufi melalui kitab tafsir Lathâ‟if al-Isyârât karya al-Qusyairi dan tafsir al- Jailâni karya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis pelitian kualitatif berupa library research. Adapun pengumpulan data melalui kajian pustaka terhadap buku-buku, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan keadilan . pada penelitian ini penulis memfokuskan keadilan Tuhan. Adapun hasil dalam penelitian ini, penulis menemukan ayat-ayat yang berkaitan dengan keadilan Allah dalam term al-„Adl, al-Qisth dan al-Mîzân. Namun penulispun menemukan ayat yang berkaitan dengan keadilan Allah walaupun bukan dengan term tersebut. Al-„Adl keadilan yang ditegakan berdasarkan hukum yang telah terdapat di dalam Al-Qur‟an. Ketika menggunakan kata al-„Adl makna dasarnya ialah “seimbang‟ yang berarti tidak condong, sama bahkan ketika konteks ayat menggunakan term ini menandakan bahwa hanya salah satu yang merasakan puas Al-Qisth keadilan yang memiliki tanggung jawab berat dari pada adil yang menggunakan term al-„Adl. Term ini juga lebih mengutamakan kedua belah pihak yang merasakan kepuasan. Lebih ke dzat Allah Al-Wazn yang berarti Mizan atau timbangan. Dan mizan adalah “alat untuk menimbang”. Digunakannya mizan dikarnakan kata ini cocok untuk sebagai sandaran yang paling tepat untuk menentukan segala sesuatu tanda adanya unsur kecurangan sedikitpun. Istilah mizan (Timbangan) sama dengan perhitungan (hisab) yang artinya nengandung arti ukuran untuk menilai. Dalam konteks perbuatan, ukuran itu seperti nilai-nilai yang telah ditetapkan Allah. Keadilan Allah juga tidak lepas dari moralitas yang telah ditetapkan oleh Allah. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/763 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
15210651.pdf Restricted Access | 3.72 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
15210651_Publik.pdf Restricted Access | 1.9 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.