Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/786
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Muthmainah | - |
dc.contributor.author | Maulia Annisa, 15210668 | - |
dc.date.accessioned | 2020-07-06T07:07:16Z | - |
dc.date.available | 2020-07-06T07:07:16Z | - |
dc.date.issued | 2019 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/786 | - |
dc.description.abstract | Sebagaimana yang dapat diketahui, banyaknya penyimpanganpenyimpangan akidah, akhlak, dan syariat pada era modern ini, membuat masyarakat jauh dari Allah SWT. Penyimpangan terhadap Allah SWT bisa dikatakan jâhiliyyah. Di dalam Al-Qur‟an makna jâhiliyyah disebutkan dalam empat surah. zhann jâhiliyyah, hukm jâhiliyyah, tabarruj jâhiliyyah dan hamiyyah jâhiliyyah .Wahbah az-Zuhailî dan Muhammad Quraish Shihab, dua mufasir kontemporer, dikenal dengan penafsirannya yang lengkap mengenai permasalahan-permaslahan terkini.) Penelitian ini merupakan jenis peneliatin kepustakaan (Library Research). yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan skripsi. Jadi penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil analisa yang penulis teliti: dalam menafsirkan ayat-ayat jâhiliyyah Wahbah az-Zuhailî dan M. Quraish Shihab memiliki persamaan dan perbedaan dalam menafsirkan ayat tersebut. Persamaan yang ada terkait dengan perilaku jâhiliyyah yakni terdapat pada lafadz tabarruj jâhiliyyah dan ẖamiyyah jâhiliyyah. Menurut Wahbah az-Zuhailî dan M. Quraish Shihab tabarruj jâhiliyyah tingkah laku wanita pada zaman dahulu suka memperlihatkan perhiasan. Selain itu menurut kedua mufasir yang dimaksud dengan ẖamiyyah jâhiliyyah adalah watak kaum jâhiliyyah yang sombong atau angkuh. Sedangkan perbedaan yang ada dalam penafsiran ini adalah mengenai prasangka jâhiliyyah dan hukum jâhiliyyah, menurut Wahbah az- Zuhailî prasangka jâhiliyyah adalah rasa takut, was-was dan kekhawatiran yang sangat berlebihan, sedangkan menurut M.Quraish Shihab prasangka jâhiliyyah adalah berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada lafadz hukum jâhiliyyah, menurut Wahbah az- Zuhailî hukum jâhiliyyah adalah hukum yang bersifat diskriminatif, sedangkan menurut M. Quraish Shihab hukum jâhiliyyah adalah yang di dasarkan hawa nafsu. Meskipun perbedaan penafsiran ini tidak terlalu signifikan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Jâhiliyyah | en_US |
dc.subject | Tafsir al-Munîr | en_US |
dc.subject | Tafsir al-Misbâh | en_US |
dc.title | Jâhiliyyah dalam Perspektif Tafsir al-Munîr dan Tafsir al-Misbâh (Studi Analisis Terhadap Lafadz Jâhiliyyah) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
15210668.pdf Restricted Access | 4.68 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.