Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/793
Title: | Ayat-Ayat Teguran Pada Nabi Muhammad saw (Studi Komparatif Tafsir al-Jailânî karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani (w. 561 H) dan Tafsir Majma’ al-Bayân li ‘Ulûm Al-Qur’an karya Syeikh Fadhl bin Hasan Ath-Thabarsi (w. 548 H) |
Authors: | Resti Nurfauziah, 15210692 |
Advisor: | Muhammad Ulinnuha |
Issue Date: | 2019 |
Publisher: | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Di dalam Al-Qur‟an Allah SWT. menyebutkan bahwa Rasulullah saw. adalah sosok manusia yang memiliki kepribadian yang agung dan merupakan seseorang yang paling sempurna sebagai contoh teladan bagi segenap umat manusia. Bahkan Rasulullah saw. adalah maksum (orang yang dipelihara) oleh Allah untuk melakukan dusta. Meskipun Allah SWT. menyebutkan dalam firman-Nya bahwa Rasulullah saw. merupakan pribadi terbaik, namun Allah SWT. juga pernah menegur Rasulullah saw.. Teguran tersebut merupakan bimbingan Allah SWT. terhadap pribadi Rasulullah saw. sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur‟an. Hal ini dijadikan bahan yang empuk bagi orang-orang yang bermaksud mengejek nabi Muhammad saw. Ini digunakan oleh orang-orang munafik, para pembuat cerita dan juga para orentalis untuk membuat hal-hal yang sungguh jauh dari kebenaran. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan Library Research. Maka dibutuhkan pengumpulan data secara literature yang sesuai dan berhubungan dengan objek pembahasan. Setelah data-data dikumpulkan dari kajian teks atau buku-buku yang relevan, maka langkah selanjutnya adalah mengelolah data-data tersebut sehingga penelitian dapat berjalan secara rasional, sistematis, dan terarah. Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode analisis komparatif mengenai ayat-ayat teguran pada Nabi Muhammad saw. perspektif Tafsir Al-Jailânî dan Tafsir Majma’ Al-Bayân li ‘Ulûm Al-Qur’ân. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penafsiran Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dan Imam Ath-Thabarsi mengenai ayat-ayat teguran kepada nabi Muhammad saw. adalah bentuk kasih sayang, pengajaran langsung dari Allah, dan penjagaan dari segala bentuk perbuatan dosa. Karena Nabi saw. adalah manusia teragung, sehingga sikap yang menimbulkan kesan yang negative pun tidak dikehendaki Allah untuk beliau perankan. Ketika Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani menafsirkan ayat-ayat teguran ini, beliau memaparkan kesufian di dalamnya tetapi tidak semua ayat teguran ditafsirkan dengan kesufiannya. Begitu juga dengan Imam Ath-Thabarsi terkait ayat-ayat teguran pada nabi Muhammad saw. dalam penafsirannya ternyata tidak menyalahi/menyimpang dari teologi syiah pada umumnya terkait kemaksuman nabi |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/793 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
15210692.pdf Restricted Access | 3.75 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.