Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/796
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAli Mursyid-
dc.contributor.authorSita Sulastri, 15210696-
dc.date.accessioned2020-07-06T07:45:23Z-
dc.date.available2020-07-06T07:45:23Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/796-
dc.description.abstractPerbedaan merupakan toleransi yang tidak dapat dielakkan dalam roda kehidupan manusia, dan dinilai sebagai suatu hal yang negatif. Perbedaan yang disikapi secara emsional dan memeperlihatkan kebencian terhadap perbedaan itu maka hasilnya akan terus menjadi negative dan akan menghasilkan sikap intoleran yang akibatnya terjadi sebuah konflik. Namun, jika perbedaan dipandang sebagai hal yang positif dan dinilai sebagai hal yang lumrah dan wajar-wajar saja serta menghormatinya, maka pandangan tentang perbedaan sebagai bentuk interaksi negatif itu akan berubah menjadi positif dan akan melahirkan sikap toleran yang dampaknya terjadi sebuah kedamaian dan keharmonisan dalam menyikapi perbedaan.. Motivasi penulis mengangkat tema toleransi dalam penelitian skripsi ini adalah, banyaknya kasus-kasus intoleran yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia mengenai perbedaan mazhab fikih maupun antar pemeluk agama lainnya. Yang mana, seringkali menyalahkan satu sama lain jika tidak sesuai dengan mazhab yang diyakini masing-masing masyarakat. Peneliti dalam hal ini akan melakukan penelitian secara kualitatif, yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Selain penelitian kualitatif, perlu diampaikan pula, bahwa penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), yaitu metode penelitian kepustakaan yang hanya berhubungan dengan referensi dan buku saja dengan memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penafsiran Imam al-Qurthubî dan Wahbah az-Zuhaili menafsirkan ayat-ayat yang berkenaan dengan toleransi hanya sebatas pada persoalan sosial (mu‟âmalah) semata. Sehingga segala bentuk hubungan atau komunikasi yang melampaui permasalahan mu‟âmalah adalah dilarang, terutama dalam persoalan teologi (akidah). Poin utama nilai toleransi pada tafsir al-Qurthubî dan Wahbah az-Zuhaili ini adalah umat Muslim dianjurkan untuk berhubungan baik dengan kaum non Muslim selama tidak melanggar syari‟at Islam dan tidak ada penyerangan dari kaum non Muslim tersebut.Persamaan dalam penafsiran Imam al- Qurthubî dan Wahbah az-Zuhaili adalah keduanya sama-sama menilai dengan adanya sikap toleransi antar umat beragama khususnya, dapat menciptakan kehidupan yang damai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectayat Toleransien_US
dc.subjectTafsir Kitab Ahkâmen_US
dc.titleAyat-ayat Toleransi Pada Tafsir Kitab Ahkâm (Kajian Komparatif Kitab Tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Qurân al- Qurthubî dan Kitab Tafsir al-Munîr fi al-`Aqîdah wa al-Syarî`ah wa al- Manhajen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15210696.pdf
  Restricted Access
5.48 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
15210696_Publik.pdf
  Restricted Access
1.83 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.