Strategi Pembelajaran Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa (Study Analisa Guru Qurdist di MIN 2 Tangerang Selatan)

Abstract

Guru merupakan tenaga pendidik dalam menentukan proses kegiatan belajar, oleh karena itu guru perlu menggunakan strategi-strategi, metodemetode pembelajaran yang membuat peserta didik termotivasi untuk aktif dalam belajar sehingga proses kegiatan belajar berjalan dengan baik, efektif dan menyenangkan. Latar belakang masalah dari Penelitian ini adalah pada saat proses kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Al-Qur’an hadist sangat aktif dan antusias baik dari gurunya maupun dari peserta didiknya. Pada proses kegiatan pembelajaran Al-Qur’an hadist ini guru Qurdistnya selalu memberikan games berupa soal-soal pertanyaan dan untuk peserta didik yang bisa menjawab akan diberikan reward berupa tempat duduk, dan ini membuat peserta didik aktif fokus pada pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di MIN 2 Tangerang Selatan termasuk deskriptif kualitatif. Dari hasil pembahasan dan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Sebelum proses kegiatan belajar mengajar dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan aktif guru Qurdistnya menggunakan strategi dengan cara memberikan games berupa soal-soal pertanyaan dan untuk rewardnya mendapatkan tempat duduk kepada peserta didik yang bisa menjawab soal-soal terkait dengan materi-materi yang sudah diajarkan (apersepsi) oleh gurunya. Kemudian mencairkan suasana dengan menanyakan kabar, ice breaking. (2) Setiap proses pembelajaran berlangsung guru Al-Qur’an hadist menggunakan strategi mengajar yang menarik dan lebih kepada active learning, guru menggunakan beberapa metode yang termasuk metode cooperative learning diantaranya (kerja kelompok, Tanya jawab, diskusi, card cort, number head together, make a match, Talking stick dan lain-lain. (3) Menanyakan hal yang sederhana, memberikan pujian, memotivasi peserta didik dengan menjelaskan keutamaan belajar Al-Qur’an dan pentingnya mempelajari Al-Qur’an, dan akibatnya apabila sebagai umat muslim tidak mempelajari Al-Qur’an dan membiasakan pada saat peserta didik itu berpendapat, memberikan apresiasi dengan berkata good juga dikuti oleh teman-teman nya.