Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/95
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Muchlis M. Hanafi | - |
dc.contributor.advisor | Ade Nailul Huda | - |
dc.contributor.author | Fatimah Azzahro | - |
dc.date.accessioned | 2019-11-01T09:15:27Z | - |
dc.date.available | 2019-11-01T09:15:27Z | - |
dc.date.issued | 2018 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/95 | - |
dc.description.abstract | Pada saat ini, berita bohong banyak sekali bermunculan dan memiliki kemudahan dalam penyebarannya sebagaimana yang terdapat pada media sosial dengan penggunanya yang begitu banyak. Potensi ini dimanfaatkan oleh suatu pihak untuk mengambil keuntungan dengan salah satu usahanya yaitu mengada- ada dan menyebarkan berita bohong. Banyaknya berita bohong yang bermunculan membuat pengguna media sosial menjadi sulit untuk membedakan antara berita yang bohong dan tidak. Berita bohong yang beredar di media sosial dibuat sedemikian rupa sehingga membuat pengguna sosial mempercayainya. Selain itu, berita bohong yang provokatif juga telah memperlihatkan pengaruhnya. Fakta tersebut memperkuat bahwa berita bohong merupakan permasalahan yang tidak boleh dianggap remeh. Berdasarkan kajian pada tafsir al- Marâghi dan al- Misbâh diketahui bahwa Al- Qur’an menggunakan istilah terkait berita bohong yaitu al- iftira, al- kadzibu, qaulu az- zûr, al- ifku dan al- buhtân. Beberapa motif yang termasuk dalam penyebaran berita bohong yaitu bertanya tentang berita bohong untuk ingin tahu, tidak membantah dan meremehkan berita bohong. Dalam menghadapi berita bohong, berprasangka baik, mendatangkan saksi, melakukan klarifikasi dan berkata baik serta jujur merupakan cara yang disebutkan Al- Qur’an untuk menanggulangi berita bohong. Pada penelitian ini penulis menggunakan tiga metode yaitu metode tahlîlîyang digunakan untuk menganalisis penafsiran ayat- ayat mengenai peristiwa hadîts al- ifki dan bentuk berita bohong pada peristiwa tersebut serta penanggulangannya. Metode ijmâlî digunakan untuk menguraikan makna umum, hukum dan hikmah pada ayat- ayat tersebut dan metode maudhû’î digunakan untuk membahas ayat- ayat yang berkaitan dengan suatu tema pada berita bohong dan penanggulangannya dan kemudian menganalisisnya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pascasarjana IIQ Jakarta | en_US |
dc.title | Berita Bohong Dan Penanggulangannya | en_US |
dc.title.alternative | Studi Kasus Hadîts Al- Ifki Dalam Perspektif Tafsir Al-Maraghi Dan Al-Misbah | en_US |
dc.type | Tesis | en_US |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Fatimah Azzahro (215410637).pdf Restricted Access | Tesis-215410637 | 2.51 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.