Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/972
Title: Lafaz “Yâ Bunayya” dalam Prespektif Tafsir al-Munîr Karya Wahbah az-Zuhailî
Authors: Siti Unsiatun Na’imah, 15210704
Advisor: Muthmainah
Issue Date: 2019
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Skripsi mengkaji dan meneliti bagaimana Wahbah al-Zuhailî Menafsirkan lafaz “yâ bunayya” dalam Al-Qur`an. Dalam hal ini lafaz “yâ bunayya” Al-Qur`an memiliki pesan yang tersirat yaitu tentang seorang ayah memberikan terhadap anaknya. Seorang ayah sejatinya adalah pemimpin bagi keluarga, ia bertanggung jawab penuh akan segala persoalan yang ada di dalam keluarga, namun dewasa ini banyak ayah yang hanya memfokuskan kewajibanya untuk persoalan perekonomian saja tanpa melihat persoalan pendidikan anak. Suatu kenyataan yang berbanding terbalik dengan apa yang diajarkan dalam Al-Qur`an, dimana persoalan Pendidikan anak adalah salah satu tanggung jawab seorang ayah. Skripsi ini memfokuskan kajiannya mengenai bagaimana penafsiran Wahbah al-Zuhailî dalam tafsir al-Munîr mengenai peran ayah didalam memberikan pendidikan terhadap anak dan metode apa saja yang diperlukan bagi seorang ayah dalam mendidik anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan data primer tafsir al-Munîr karya Wahbah al-Zuhailî. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan maudhu‟i atau tematik. Adapun langkah pokok analisis data dalam penelitian ini diawali dengan inventarisasi teks berupa ayat, mengkaji teks, melihat historis ayat dan melihat hadits. Selanjutnya diinterpretasikan secara objektif dan dituangkan secara deskriptif kemudian ditarik beberapa kesimpulan secara deduktif. Hasil penelitian ini Lafaz “yâ bunayya” adalah satuan kata dari munada yang didahulukan dengan huruf nida‟ . munada kata tersebut xvi yaitu bunayya dan yâ sebagai huruf nida‟. Dalam hal ini bunayya adalah bentuk tasghîr dari kata ibnî, bentuk kata ini digunakan untuk mengambarkan kasih sayang, dan biasanya kasih sayang dicurahkan kepada anak. kata ibn yang seakar kata dengan banâ (membangun) meniscayakan bagi orang tua untuk membangun karakter anak. Lafaz “yâ bunayya” terdapat 6 tempat dalam 4 surat yaitu: Luqmân [31] ayat13-17, As-Shâffât [37] ayat 102, Yȗsuf [12] ayat 4-6, Hȗd [11] ayat 42. Lafaz “yâ bunayya” adalah satuan kata dari munada yang didahulukan dengan huruf nida‟ . munada kata tersebut yaitu bunayya dan yâ sebagai huruf nida‟. Dalam hal ini bunayya adalah bentuk tasghîr dari kata ibnî, bentuk kata ini digunakan untuk mengambarkan kasih sayang, dan biasanya kasih sayang dicurahkan kepada anak. kata ibn yang seakar kata dengan banâ (membangun) meniscayakan bagi orang tua untuk membangun karakter anak. Lafaz “yâ bunayya” terdapat 6 tempat dalam 4 surat yaitu: Luqmân [31] ayat13-17, As-Shâffât [37] ayat 102, Yȗsuf [12] ayat 4-6, Hȗd [11] ayat 42. Menurut Wahbah az-Zuhailî lafaz yâ bunayya dapat diartikan: pertama, panggilan yang menunjukkan kasih sayang terhadap anak, terdapat pada QS. Luqmân pad [31] ayat 13-17 mengandung nasihat dalam menanamkan nilai akidah terhadap anak. Kedua, panggilan kepada seorang anak yang telah memiliki usia produktif, hal ini ada yang mengakatan ketika usia 7 tahun dan ada yang mengatakan usia 13 tahun, hal ini terdapat dalam kisah Nabi Isma‟îl As-Shâffât [37] ayat 102. Ketiga, panggilan kepada seorang anak yang memiliki akhlak mulia dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan ayahnya, sebagaimana dalam QS. Yȗsuf [12] ayat 4-6. Keempat, panggilan kepada seorang anak atas kecintaan ayahnya, meskipun dalam hal ini anak tersebut durhaka terhadap ayahnya, sebagaimana dalam QS. Hȗd [11] ayat 42.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/972
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15210704.pdf
  Restricted Access
1.63 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.