Abstract:
Salah satu kitab tafsir populer yang ditulis di era keemasan Islam adalah kitab al-Kasysyâf karya az-Zamakhsyari (w. 538 H). Nama lengkap kitab ini adalah Al-Kasysyâf ‘an Haqâ’iq Ghawâmidh at-Tanzîl wa ‘Uyῡn al-Aqâwîl fî Wujȗh al-Ta’wîl. Tafsir ini , dilihat dari sisi kebahasaan, keindahan susunan sastra dan balaghahnya, merupakan kitab tafsir yang tiada tanding. Dari kitab ini banyak didapat penjelasan-penjelasan ilmiah, khususnya yang terkait dengan kebahasaan. Yang paling menonjol dari kitab tafsir ini adalah balaghah, ‘irâb dan sastra arab.
Namun sebagaimana mufassir pada umumnya, pembahasan dan kandungan penafsiran Al-Qur’an senantiasa dipengaruhi oleh aliran keagamaan dan keahlian sang mufassir, demikian pula dengan az-Zamakhsyarî di dalam kitab al-Kasysyâf. Kitab karangannya ini dipengaruhi oleh rasionalitas paham Mu‘tazilah, sehingga penafsirannya diwarnai dengan I‘tizâliyyât (unsur-unsur pemikiran Mu‘tazilah), bahkan sering menyerang ideologi ulama-ulama Ahlus Sunnah.
Tesis ini meneliti tentang kritik Ibnu al-Munayyir di dalam kitab al-Intishâf terhadap I‘tizâliyyât yang terkandung di dalam tafsir al-Kasysyâf pada lima konsep, yaitu: Iman, Kema‘shuman para Nabi, Syafa‘at, Taubat dan Rezeki.
Metode penelitian ini bersifat kualitatif yang bersifat deskriptif-analisis, yaitu dengan cara memaparkan I‘tizâliyyât yang terdapat di dalam tafsir al-Kasysyâf dan menganalisanya dengan pemikiran Ibnu al-Munayyir di dalam kitab al-Intishâf, lalu memberi kesimpulan.
Adapun kesimpulannya adalah menurut Ibnu al-Munayyir bahwa I‘tizâliyyât yang terdapat di dalam al-Kasyaf merupakan sebuah pemahaman yang rancu dan jauh dari kebenaran.