DSpace Repository

Konsep Zuhud dalam Perspektif Tafsir (Studi Komparatif Kitab Lathaif Al-Isyarat dan Tafsir Al-Azhar)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Artani Hasbi
dc.contributor.advisor Ahmad Syukron
dc.contributor.author H. Rosyidin, 217410777
dc.date.accessioned 2020-11-17T07:42:38Z
dc.date.available 2020-11-17T07:42:38Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1168
dc.description.abstract Tema zuhud menjadi objek kajian penting di kalangan ulama dari masa ke masa. Para sarjana muslim baik dari teologi, tafsir, fikih dan bahkan ulama tasawuf dan lainnya seringkali mengkaji permasalahan ini. Pada hakikatnya, kajian tentang zuhud menjadi perdebatan di kalangan ulama sufi, baik sufi klasik maupun modern. Setiap sufi memiliki sudut pandang yang berbeda untuk menjelaskan hakikat zuhud itu. Tesis ini hendak memusatkan pembahasan zuhud perspektif al-Qusyairi dalam tafsirnya Lathâif al-Isyârât dan Hamka dalam tafsirnya al-Azhar. Pada peneliti sebelumnya sudah banyak yang membahas tentang zuhud, namun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dari sisi perspektif dengan membandingkan dua tokoh sufi klasik dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk melacak pandangan al-Qusyairi dan Hamka tentang Zuhud dalam lathâif al-Isyârât dan Tafsir al-Azhar serta menganalisa cara pandangan kedua tokoh tersebut dan relevansinya dengan kehidupan sekarang; meneliti konsep zuhud menurut al-Qusyairi dan Hamka dalam lathâif al-Isyârât dan Tafsir al-Azhar; untuk mengetahui titik temu pandangan kedua tokoh tersebut tentang zuhud; juga untuk mengetahui relevansi makna zuhud dalam konteks kehidupan sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi-analitis. Adapun tahapan-tahapannya adalah pertama, mendeskripsikan dan menganalisis konsepsi zuhud pandangan al-Qusyairi dan Hamka; kedua, mendeskripsikan dan menganalisis ayat-ayat yang dijadikan landasan ajaran zuhud dalam tafsir Lathâif al-Isyârât dan al-Azhar dalam rangka membuktikan adanya ajaran zuhud dalam al-Qur’an; ketiga, mendeskripsikan dan menganalisis relevansi ajaran zuhud al-Qusyairi dan Hamka. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pandangan al-Qusyairi dan Hamka tentang zuhud memiliki landasan teologis (ayat-ayat al-Qur’an) dalam tafsir Lathaif al-Isyarat dan al-Azhar, memiliki perbedan dan kesamaan, relevansinya dalam konteks kehidupan sekarang. Bagi mereka, zuhud bukan berarti menghindarkan dan tidak peduli dengan hal yang menyangkut dengan dunia, tetapi menempatkan kepentingan akhirat dan menjadikan dunia sebagai sarana untuk terwujudnya tujuan akhirat. Rumusan zuhud al-Qusyairi memberikan makna bahwa zuhud itu adalah paling tidak terdiri dari dua sikap, yaitu sikap tidak merasa bangga dengan apa yang dimiliki, dan tidak merasa sedih ketika kehilangan harta dan lainnya. sikap zuhud mendorong seseorang untuk bebuat bijak dalam menyikapi semua persoalan. Sedangkan rumusan zuhud Hamka adalah sudi kaya, sudi miskin, hidup tanpa dikuasai dengan materi (dunia), harta tidak menghalangi seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan. Titik temunya adalah zuhud bagi mereka tidak menafikan kepentingan dunia. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Zuhud en_US
dc.subject Lathaif al-Isyarat en_US
dc.subject al-Arhar en_US
dc.subject relevansi en_US
dc.title Konsep Zuhud dalam Perspektif Tafsir (Studi Komparatif Kitab Lathaif Al-Isyarat dan Tafsir Al-Azhar) en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account