DSpace Repository

Kronologi Al-Qur'an Menurut Theodor Noldeke dan Sir William Muir (Studi Analisis The History of the Qur'an dan Life of Mahomet)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.advisor Ahmad Syukron
dc.contributor.author Nikmatul Khairiyah, 218410838
dc.date.accessioned 2021-02-15T07:43:13Z
dc.date.available 2021-02-15T07:43:13Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1184
dc.description.abstract Wacana kronologi Al-Qur`an di Barat mulai muncul pada abad ke-19. Banyak ilmuwan Barat yang terdistraksi perhatiannya oleh wacana baru ini dan mulai fokus melakukan kajian-kajian terhadapnya. Hasilnya, beberapa dari mereka mengaransemen susunan kronologi Al-Qur`an dengan pembagian periode yang sedikit berbeda dengan yang digagas oleh ilmuwan Muslim. Dua diantara ilmuwan yang berhasil mengaransemen kronologi Al-Qur`an tersebut ialah Theodor Nöldeke dengan karyanya The Hystory of the Qur’ân dan Sir William Muir dengan karyanya Life of Mahomet. Berdasarkan hal tersebut dalam tesis ini penulis akan membahas bagaimana teori kronologi Al-Qur`an Theodor Nöldeke dan Sir William Muir dan bagaimana pandangan ulama tentang teori kronologi Al-Qur`an keduanya dengan menggunakan metode deskriptif-komparatif dan pendekatan filosofis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kronologi Al-Qur`an yang digagas Theodor Nöldeke dengan menggunakan teori empat periode pewahyuan (tiga periode Makkah dan satu periode Madinah) dinilai memberikan kemudahan bagi ilmuwan Barat dalam mengkaji Al-Qur`an. Namun, tidak sedikit yang mengkritik Kronologi Nöldeke ini karena memiliki beberapa kelemahan di antaranya pembagian tiga periode Makkah yang tidak memiliki dasar yang kuat, inkonsistensi penerapan karakteristik surat, ketidaksesuaian dengan realitas sejarah yang terlihat dalam penanggalan surat Al-Fâtihah, dan adanya penurunan kualitas gaya bahasa Al-Qur`an, bahkan kronologi Nöldeke dinggap hanyalah pengelompokan sura-surat berdasarkan karkaterisitik yang sama bukan susunan kronologi Al-Qur`an. Adapun Sir William Muir yang mengarangsemen kronologi Al-Qur`an ke dalam enam periode pewahyuan (lima periode Makkah dan satu periode Madinah) dinilai terlalu mengedepankan ideologisnya dan dipandang radikal karena menentukan waktu penanggalan sekelompok surat yang ia sebut sebagai surat rhapsody, sebelum Nabi saw. menerima wahyu pertama. Karena berbagai hal tersebut, susunan kronologi keduanya tidak memberikan kontribusi yang besar dalam Qur`anic Studies khususnya dalam bidang kronologi Al-Qur`an. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Kronologi Al-Qur`an en_US
dc.subject Thoedor Nöldeke en_US
dc.subject Sir William Muir en_US
dc.title Kronologi Al-Qur'an Menurut Theodor Noldeke dan Sir William Muir (Studi Analisis The History of the Qur'an dan Life of Mahomet) en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account