Abstract:
Al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman ummat Islam dalam kehidupan. Agar Al-Qur’an bisa menjadi pedoman maka perlu kajian lebih dalam lagi serta pemahamann terhadap tafsir yang merujuk kepada kitab-kitab tafsir yang ada. Perlu juga diperhatikan tidak semua kitab tafsir bisa dijadikan rujukan, karena banyak bermunculan kitab tafsir yang menyalahi kaidah-kaidah penafsiran, atau bahkan menyalahi prinsip agama Islam.
Seiring dengan berkembangnya Islam, kitab-kitab tafsir pun bermunculan dengan memiliki warna dan corak masing-masing. Salah satu warna tafsir yang muncul adalah memunculkan ajaran-ajaran syi’ah dalam penafsiran Al-Qur’an. At-Thabarsi adalah salah satu mufassir yang dipandang memiliki corak tersebut karena latar belakang madzhab syi’ahnya. Kitab tafsir karyanya bernama Majma’ al-Bayân fî Tafsîr Al-Qur’an.
Tafsir At-Thabarsi ini memiliki kelebihan dibanding dengan yang lainnya. Dia bisa menyusun penafsiran terhadap ayat dengan susunan yang rapi dan tertib yang mencakup segi bahasa, ma’na, sebab turun, qira’at, dan penjelasan secara terperinci. Sehingga pengkaji tafsir bisa lebih terarah ketika membacanya. Dalam proses penulisan, At-Thabarsi terkadang menafsirkan ayat-ayat terutama yang terkait dengan akidah Syi’ah, dia menjelaskan pandangan madzhabnya (Syi’ah).
Penelitian ini merupakan studi literature (library research) atau penelitian pustaka yang bersifat deskriptif-analitis. Sumber primer dalam penelitian ini adalah karya At-Thabarsi tersebut, yakni Majma’ al-Bayân fî Tafsîr Al-Qur’an serta karya-karya lainnya yang berkaitan dengan penafsirannya untuk memahami Al-Qur’an. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah kitab-kitab dan jurnal-jurnal yang dianggap representatif dan otoritatif dalam bidang tafsir dan aliran-aliran.
