Abstract:
Para muallaf memilih untuk masuk agama Islam dengan proses, secara perlahan-lahan, melalui ketekunan dan pengorbanan. Maka dari itu, setelah para muallaf masuk Islam perlu ada bimbingan atau binaan dari orang-orang terdekat atau suatu lembaga, agar mereka tidak kembali ke agama asalnya. Tetapi fakta yang ditemukan ketika berbicara mengenai pembinaan terhadap muallaf yang menjadi masalah adalah biasanya masjid hanya menjadi fasilitator disaat proses pengislamannya saja, tanpa ada tindak lanjutnya. Padahal justru muallaf lebih butuh bimbingan setelah prosesi pengislaman tersebut untuk menjalankan kehidupan selanjutnya. Selain arahan untuk para muallaf, seorang da‟i pun harus memiliki strategi yang tepat agar apa yang disampaikan kepada muallaf sesuai dengan apa yang di maksudkan oleh sang da‟i.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana strategi dakwah yang digunakan oleh utsadz Syamsul Arifin Nababan dalam membina para muallaf? Dan bagamana beliau mengaplikasikan stategi dakwah tersebut.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan konsultasi.
Hasil penelitian dari strategi dakwah yang digunakan oleh ustaz Syamsul Arifin Nababan dalam membina santri muallaf adalah dengan menggunakan pendekatan sosiologis, psikologis dan ekonomis. Ustaz Nababan melakukan pendekatan satu persatu kepada santrinya, membina secara perlahan karena sasaran dakwahnya adalah seorang yang baru mengenal Islam dan juga memberikan bantuan pendidikan secara gratis karena santri-santri muallaf yang berada di Annaba Center ini mayoritas berasal dari Nusa Tenggara Timur yang keadaan ekonomi nya terbilang masih rendah. Dengan memberikan pendidikan gratis ini membuat para santri semakin bersemangat dalam menuntut ilmu di pesantren Annaba Center.
