Abstract:
Human Trafficking merupakan sebuah perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan atau penerimaan seseorang dengan ancaman, atau penggunaan kekerasa, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau memberi dan menerima bayaran, atau manfaat untuk memperoleh izin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain untuk tujuan eksploitasi. Fenomena mengenai perdagangan manusia khususnya perdagangan terhadap perempuan dan anak bukanlah sebuah isu baru yang berkembang, akan tetapi perdagangan manusia ini sudah terjadi sejak Islam belum hadir di tengah-tengah umat manusia.
Dalam penelitian ini penulis akan membahas mengenai Human Trafficking dalam kitab Tafsir an-Nûr karya Hasbi Ash-Shiddieqy. Penelitian yang penulis tulis merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang didasarkan kepada Tafsir an-Nur sebagai sumber data primer dan buku-buku serta jurnal-jurnal lainnya sebagai data sekunder Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah karena masih marak terjadi perdagangan manusia di zaman yang sudah modern ini yang banyak memakan korban khususnya pada kalangan perempuan dan anak-anak. Al-Qur’an menyebut istilah-istilah mengenai perbudakan, diantaranya: ‘abd, amat, raqabah/riqab dan mâ malakat aimânukum. Penulis berpendapat bahwa Hasbi Ash-Shiddieqy menjelaskan ayat-ayat perbudakan yang disesuaikan dengan tema yang diangkat pada ayat-ayat tersebut dengan realita yang terjadi di zaman sekarang, yaitu masih adanya perbudakaan pada era saat ini; seperti human Trafficking yang akan penulis bahas pada penelitian ini. Dengan kata lain tidak selalu diartikan sebagai budak atau diartikan sebagai budak tetapi tidak secara umum.
