Tradisi Pembacaan Zikir Al-Ma’tsūrāt (Studi Living Qur‵an di Ma’had Tahfiz Maryam Al-khol Al-fityan Medan)

Abstract

Al-Ma’tsūrāt adalah salah satu jenis dari macam-macam bacaan zikir yang tersusun secara sistematis yang digagas oleh Hasan al-Banna yang berisikan ayat-ayat dari Al-Qur‵an dan diambil dari hadis-hadis pilihan Rasulullah saw. Zikir Al-Ma’tsūrāt dibaca secara terus-menerus pada waktu pagi dan petang yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Maka dari itu, penulis ingin mencari tahu bagaimana praktik dan pemaknaan terhadap praktik pembacaan zikir Al-Ma’tsûrât yang berada di Ma’had Tahfiz Maryam Al-khol Al-fityan Medan. Metode penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian kualitatif studi Living Qur‵an agar bisa memahami tentang fenomena yang dialami subjek. Teknik Analis data yang digunakan deskriptif kualitatif, dan teori yang dipakai yaitu teori fenomenologi. Selanjutnya redaksi yang disusun merupakan hasil data kepustakaan dan penelitian lapangan. Sumber data mencakup primer dan sekunder. Adapun Sumber data primer berasal dari zikir Al-Ma’tsūrāt,santri Ma’had Tahfiz Maryam Al-khol Al-fityan Medan, direktur/kyai dan ustadzah. Sedangkan sekunder dokumentasi, artikel, jurnal, dan arsip. Teknik pengumpula data penulis berupa wawancara tidak terstruktur, kemudian dokumentasi berupa catatan, foto, dan laporan. Hasil dari penelitian ini praktik pembacaan zikir Al-Ma’tsūrāt sudah dilakukan mulai sejak berdirinya Ma’had tahfiz Maryam Al-khol Al-fityan Medan yaitu pada tahun 2010, setiap santri wajib mengikuti pembacaan zikir Al-Ma’tsūrāt yang dilaksanakan setiap pagi setelah solat subuh dan sore setelah solat ashar. Pembacaan zikir Al-Ma’tsūrāt memakan waktu kurang lebih sekitar 20 menit yang dimulai dari taawudz dan ditutup dengan doa rabithah. Pembacaan zikir Al-Ma’tsūrāt yang merupakan rutinitas wajib santri. Dengan berbagai cara mereka memaknai zikir Al-Ma’tsūrāt seperti menentramkan hati, menghilangkan kegalauan, kegelisahan, kepanikan, sifat malas, menjauhakan dari gangguan syaiton, penolak bala, menjauhkan dari marabahaya dan ada juga yang memaknainya untuk menguatkan hafalan Al-Qur’an.