Abstract:
Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, Pemahaman masyarakat Indonesia tentang produk murabahah di Bank Syariah masih belum merata. Di Januari 2020 Akad Murabahah memiliki porsi terbesar di perbankan syariah Indonesia yaitu sekitar 58%, sementara akad musyarakah sebesar 39,5% dan akad mudharabah sebesar 2,5% . Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah seberapa tinggi tingkat pemahaman nasabah Bank Syariah Mandiri dan Bank BTN Syariah Serang terhadap jual beli murabahah, serta apakah tingkat pemahaman nasabah bisa berpengaruh terhadap investasi di Bank Syariah Mandiri dan bank BTN Syariah Serang Banten. Berdasarkan hasil penelitian ini, nasabah Bank Syariah Mandiri Serang memiliki tingkat pemahaman sebesar 97,4%, sedangkan nasabah Bank BTN Syariah Serang memiliki tingkat pemahaman sebesar 95,2%. Kedua, Pendapat nasabah yang berpendapat bahwa tingkat pemahaman bisa mempengaruhi minat berinvestasi di Bank Syariah sebesar 93,8% untuk nasabah Bank Syariah Mandiri, dan nasabah Bank BTN Syariah sebesar 95,3%.
Dari penelitian sebelumnya, penulis sependapat dengan Muhammad Heykal dengan judul “Analisis Tingkat Pemahaman KPR Syariah pada Bank Syariah di Indonesia” bahwa tingkat pemahaman masyarakat Indonesia tentang produk Syariah belum merata. Penulis tidak sependapat dengan Anita Rahmawaty dengan judul “Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah terhadap Minat Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang” bahwa persepsi terhadap produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank syariah.
Untuk meneliti dan mengetahui Tingkat Pemahaman Nasabah tentang Akad Murabahah dan Pengaruhnya terhadap Minat Berinvestasi di Bank Syariah, penulis mengumpulkan data primer dengan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang menggambarkan data data berlandaskan fakta-fakta lapangan. yaitu dengan kuesioner terhadap 100 nasabah Bank Syariah Mandiri dan Bank BTN Serang Banten, serta data dari sumber sekunder dengan cara mengumpulkan literatur-literatur yang relevan.
