Abstract:
Skripsi ini fokus terhadap tiga ayat yang
berkaitan dengan wasiat Birr Al-Wâlidaîn yang terdapat pada QS. Al-
Ankabut [29]: 8, QS. Luqman [31]: 14, QS. Al-Ahqaff [46]: 15. Penelitian ini
dilatar belakangi melihat kurangnya kesadaran diri seorang anak dalam
memuliakan orang tuanya. Perintah Birr Al-Wâlidaîn dalam Al-Qur‟an
seakan tidak tersampaikan dengan baik, hal ini disebabkan kurangnya
kesadaran diri dari seorang anak. Dimana pada zaman sekarang kita sering
melihat kejadian-kejadian yang sangat tidak manusiawi yang dilakukan oleh
seorang anak terhadap orang tuanya. Seperti membuang orang tuanya,
menuntut orang tuanya ke Pengadilan, bahkan seorang anak tega membunuh
orang tuanya. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Kenapa
banyak anak-anak yang tidak mengindahkan wasiat Birr Al-Wâlidaîn?,
kenapa wasiat Birr Al-Wâlidaîn diwasiatkan dalam Al-Qur‟an.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana sumber data
yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
dikumpulkan dari Al-Qur‟an, kitab-kitab tafsir lokal, sedangkan data
sekunder bersumber dara buku-buku yang terkait dengan tema.
Hasil penelitian ini dalam perspektif M. Quraish Shihab dan M. Hasbi
Ash-Shiddieqy adalah, Pertama, wasiat Birr Al-Wâlidaîn dalam Al-Qur‟an
merupakan perintah yang sangat ditegaskan dan ditekanka oleh Allah SWT,
dimana wasiat Birr Al-Wâlidaîn senantiasa digandengkan dengan perintah
larangan menyejutukan Allah, atau dengan kata lain Birr Al-Wâlidaîn berada
pada posisi kedua dalam susunan perintah yang diperintahkan dalam Al-
Qur‟an. kedua, Birr Al-Wâlidaîn ditujukan agar anak melakukan kebaktian,
kebaikan dan kebajikan secara maksimal untuk menciptakan rasa senang,
tenang dan tentram pada kedua orang tuanya. Perbuatan itu ditujukan baik
dalam bentuk kesenangan, ketenangan maupun ketentraman yang
berorientasi pada kejiwaan dan batiniyah. Birr Al-Wâlidaîn merupakan
amalan yang berkedudukan tinggi, amalan itu mengandung hikmah yang
sangat besar. Perintah agar setiap anak berlaku baik kepada kedua orang
tuanya secara jelas menerangkan betapa penting dan mulianya kedudukan
orang tua