Abstract:
Berdasarkan data pemerintah bahwa Rumah Potong Ayam yang memiliki sertifikat halal jumlahnya masih sedikit. Selain itu, praktik penyembelihan yang dilakukan di Rumah Potong Ayam masih banyak yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Maraknya perkembangan usaha Rumah Potong Ayam yang tidak memiliki sertifikat halal dan pemotongannya tidak sesuai syariat memberikan ketidakpastian status kehalalan dari produk ayam potong tersebut, padahal produk ayam potong sangat dibutuhkan sebagai sumber protein hewani. Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam H.Isa yang sudah beroperasi 12 tahun tetapi belum memiliki sertifikasi halal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penyembelihan ayam di Rumah Potong Ayam (RPA) H.Isa dan menganalisis urgensi sertifikasi halal pada penyembelihan ayam di Rumah Potong Ayam (RPA) H.Isa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap berbagai faktor yang terkait dengan kasus tersebut, dengan menggunakan pendekatan melalui observasi di Rumah Potong Ayam H.Isa. Adapun sumber data primer pada penelitian ini bersumber dari data yang diperoleh penulis dari Rumah Potong Ayam H.Isa, sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa literatur-literatur yang terkait dengan penelitian skripsi ini.
Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Praktik penyembelihan yang dilakukan di Rumah Potong Ayam H.Isa sudah sesuai dengan syariat Islam dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Standar Sertifikasi Penyembelihan Halal yaitu dari tahap perendaman, tahap pencabutan bulu ayam, tahap pengeluaran isi perut ayam, tahap pembersihan, tahap pemotongan, dan tahap pengemasan. 2) Urgensi sertifikasi halal pada penyembelihan ayam di Rumah Potong Ayam H.Isa dapat dilihat dari segi akidah, segi kesehatan, dan segi konsumen
