DSpace Repository

Konsep Parenting Nabi Ibrahim dalam Literatur Tafsir Nusantara (Studi Analisis Kitab Tafsir Marâh Labîd, Raudhatul „Irfân, dan Al-Ibrîz pada QS. Ash-Shaffât [37]:100-107)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mamluatun Nafisah
dc.contributor.author Iqlima Malihah, 17210846
dc.date.accessioned 2021-10-26T08:44:40Z
dc.date.available 2021-10-26T08:44:40Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1485
dc.description.abstract Penelitian ini dilatar belakangi oleh keprihatinan dalam pendidikan anak, dimana banyak orang tua yang masih kebingungan dalam mencari figur yang dapat dicontoh dalam mendidik anak mereka. Dalam hal ini, Al-Qur‟an telah menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim merupakan salah satu Nabi yang sukses dalam mendidik anak. Melalui penelitian ini, diharapkan orang tua dapat meneladani pola asuh yang telah diteladani Nabi Ibrahim. Dalam penelitian ini penulis ingin mengkaji bagaimana penafsiran Syekh Nawawi al-Bantani (W. 1897 M), ajengan Ahmad Sanusi (W. 1950 M), dan kiai Bisri Mustofa (W. 1977 M) terhadap QS. Ash-Shaffât [37]:100-107. Selain itu, penulis juga ingin menganalisa bagaimana perbandingan ketiga mufasir terhadap penafsiran QS. Ash-Shaffât [37]:100-107, serta ingin menggali bagaimana relevansi penafsiran terhadap konsep parenting Nabi ibrahim. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan library research (kajian pustaka) yang sumber primernya adalah kitab tafsir Marâh Labîd, Raudhatul „Irfân, dan Al-Ibrîz. Sementara sumber sekundernya adalah buku-buku, artikel, jurnal yang berkaitan dengan konsep parenting Nabi Ibrahim. Untuk tekniknya penulis menggunakan dokumentatif. Sedangkan untuk menganalisa penulis meminjam teori muqarran (komparatif) yang digagas oleh Abdul Mustaqim. Adapun hasil penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu: pertama, Secara garis besar QS. Ash-Shaffât ayat 100-107 menjelaskan tentang bagaimana konsep pendidikan anak yang dipraktikan oleh Nabi Ibrahim terhadap putranya yakni Nabi Ismail. Kedua, hasil analisis perbandingan penafsiran surat Ash-Shaffât [37] ayat 100-107 terbagi pada aspek persamaan dan perbedaan penafsiran. Mufasir memiliki persamaan mengenai hewan pengganti Nabi Ismail, dan ketiga mufasir sependapat bahwa ujian penyembelihan Nabi Ismail adalah ujian yang berat. Adapun perbedaan pendapat yang terdapat pada penafsiran tersebut yaitu; mufasir berbeda pendapat ketika menyebutkan usia Nabi Ismail, perbedaan ketika memaknai mimpi, perbedaan megenai posisi Nabi Ismail saat akan disembelih. Ketiga, Relevansi yang terdapat dalam penafsiran, yakni; a) doa orang tua. b) komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak. c) Tanamkan sikap patuh, tunduk, dan taat kepada Allah. d) Tanamkan sikap semangat berkorban demi meraih kesuksesan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Konsep Parenting en_US
dc.subject Nabi Ibrahim en_US
dc.title Konsep Parenting Nabi Ibrahim dalam Literatur Tafsir Nusantara (Studi Analisis Kitab Tafsir Marâh Labîd, Raudhatul „Irfân, dan Al-Ibrîz pada QS. Ash-Shaffât [37]:100-107) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account