dc.description.abstract |
ini dilatar belakangi oleh Al-Qur’an yang hidup di Ma’had Ad-Dirosat Al-Qur’aniyah Bajur Waru Pamekasan, yaitu surat Al-Qiyamah yang dijadikan bacaan rutin sehabis solat berjamah setiap hari. Dalam lintas sejarah, fenomena sosial terkait dengan membaca dan menulis ayat-ayat Al-Qur’an, serta potongan ayat-ayat Al-Qur’an yang kemudian dijadikan pengobatan, pada zaman modern ini istilah tersebut disebut dengan Living Al-Qur’an.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana potret penerapan pembacaan surat Al-Qiyamah, Bagaimana pemaknaan pembacaan surat Al-Qiyamah, bagaimana tujuan pelaksanaan pembacaan surat Al-Qiyamah.
Penelitian ini dirancang dengan metode deskriptif-analitis, dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan berupa tindakan dan kata-kata, menggunakan pendekatan fenomenologi untuk mengungkap fenomena yang terjadi ditengah masyarakat. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini fenomenologi Husserl.
Hasil dari penelitian ini menerangkan bahwa, surat Al-Qiyamah dijadikan bacaan rutin, dilakukan sehabis solat berjamaah lima waktu, diawali dengan Niat, membaca Basmalah dan mengirimkan Al-Fatihah tiga kali, Al-Fatihah pertama dikhusukan kepada Nabi saw. Al-Fatihah kedua dikirimkan kepada almarhum sesepuh yang sudah meninggal, dan yang terakhir dikirimkan kepada kedua orang tua, guru-guru, dan muslimin muslimat. Makna tradisi pembacaan surat Al-Qiyamah menurut Ma’had Ad-dirosat Al-Qur’aniyah adalah sarana untuk memperkuat hati, menguatkan hafalan, mempermudah rezeki, sedangkan tujuan dari pembacaan surat al-Qiyamah untuk mendapat perlindungan dari gangguan setan dan jin |
en_US |