DSpace Repository

Ayat-Ayat Qitâl dalam Surah at-Taubah (Studi Penafsiran KH. Misbah Musthafa dalam Tafsir al-Iklîl fî Ma’ânî al-Tanzîl fī Ma’ânî al-Tanzīl)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Nurul Fitri, 17210876
dc.date.accessioned 2021-10-28T06:49:09Z
dc.date.available 2021-10-28T06:49:09Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1495
dc.description.abstract Islam turun sebagai agama yang membawa misi rahmatan lil ‘âlamîn. Maka sudah seharusnya agama Islam menjadi agama yang menyemai perdamaian bagi umat manusia di muka bumi. Namun saat ini banyak umat Islam yang melakukan gerakan-gerakan radikalisme. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena kecenderungan kelompok-kelompok yang memahami perang sebagai gerakan ofensif atau menyerang yang didasarkan pada pembacaan atau pemahaman ayat-ayat qitâl yang hanya dilakukan secara parsial. Maka dari itu penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayat-ayat qitâl menurut salah satu mufassir nusantara dan mengukur relevansi penafsirannya dalam era kekinian. Penilitian ini merupakan penelitian kualitatif kepustakaan (library research). Data-datanya dikumpulkan dengan teknik dokumentatif dan dianalisa dengan metode deskriptif. Adapun fokus kajiannya adalah ayat-ayat qitâl yang ada dalam tafsir al-Iklîl fî Ma’ânî al-Tanzîl fī Ma’ânî al-Tanzīl karya KH. Misbah Musthafa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umat Islam diizinkan untuk memerangi orang musyrik apabila ada hal-hal yang melatarbelakanginya dan tidak diperbolehkan melakukan penyerangan terlebih dahulu. Dalam melakukan peperangan, umat Islam tidak boleh sembarangan tapi harus mendapat izin dan komando dari pemimpin yang sah. Penafsiran tersebut masih relevan pada masa kini. Karena saat ini masih terjadi bentrokan atau penyerangan-penyerangan rumah Ibadah. Hal itu tidak dibenarkan apabila yang memulai penyerangan adalah umat Islam karena umat Islam hanya diperbolehkan melakukan penyerangan apabila mereka terlebih dahulu diserang oleh pihak musuh. Penyerangan pun tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya perintah dari pimpinan yang sah, yaitu pemerintah en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Qitâl en_US
dc.subject Tafsir al-Iklîl fî Ma’ânî al-Tanzîl en_US
dc.subject KH. Misbah Musthafa en_US
dc.title Ayat-Ayat Qitâl dalam Surah at-Taubah (Studi Penafsiran KH. Misbah Musthafa dalam Tafsir al-Iklîl fî Ma’ânî al-Tanzîl fī Ma’ânî al-Tanzīl) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account