DSpace Repository

Nadzar Istri Imran Dalam Al- Qur`an (Studi Komparatif Tafsir Klasik, Pertengahan dan Kontemporer)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Zulfi Ida Syarifah, 17210912
dc.date.accessioned 2021-10-28T07:31:19Z
dc.date.available 2021-10-28T07:31:19Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1508
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi kisah istri Imran yang sudah usia tua dan ingin mempunyai anak, sehingga ber-nadzar bahwa jika anaknya lahir nanti akan menyerahknnya ke Baitul Maqdis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut. Penulis ingin menganalisa penafsiran para mufasir klasik, pertengahan dan kontemporer tentang "Nadzar Istri Imran dalam Al- Qur`an surat Ali-`Imrȃn ayat 33-37 (Studi Komparatif Tafsir Klasik, Pertengahan dan Kontemporer)". Nadzar merupakan suatu keinginan yang mendalam dari hati seseorang dengan penuh keihlasan dan ketaatan kepada Allah SWT dan agamanya, dengan harapan agar keinginannya terkabul, sehingga diwajibkan atas dirinya mengerjakannya. Metode penulisan skripsi ini menggunakan studi komparasi, yaitu dengan cara membandingkan penafsiran-penafsiran mufasir. Tujuannya untuk mencari persamaan dan perbedaan mana yang unggul dan mana yang lemah diantara penafsiran para mufasir tersebut, baik metodologi maupun subtansi penafsirannya. Skripsi ini termasuk penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian library research (kepustakaan), dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dokumentasi dengan berpegang pada ayat-ayat Al-Qur`an yang terkait dengan nadzar, dan buku-buku yang relevan dengan tema pokok kajian penelitian ini, sedangkan untuk menganalisis penelitian ini dengan menggunakan analisi teori al-Farmawî. Hasil temuan penelitian ini menujukkan bahwa dalam menenafsiran tentang nadzar istri Imran adalah 1. Mufasir klasik, nadzar adalah tekat dan janjinya untuk mengabdikan dirinya kepada Allah SWT. 2. Mufasir tengah, nadzar merupakan kewajiban atas seorang hamba yang diwajibkan atas dirinya sendiri. 3. Mufasir kontemporer nadzar adalah kebajikan yang sesuai dengan tuntunan agama yang tidak diwajibkan oleh agama, tetapi diwajibkan sendiri oleh seseorang atas dirinya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun persamaanya adalah semua mufasir menafsirkan bahwa keluarga Imran dan istrinya adalah agama Islam, dan nadzar Hanna karena ketaatnnya kepada Allah SWT. Sedangkan perbedaanya adalah pada penafsiran periode klasik lebih lengkap, periode tangah sudah meluas dengan idiologi madzhab penafsiran mufasir, sedangkan penafsiran kontemporer sudah umum disesuaikan dengan kelimuan dan kondisi masyarakat, untuk mufasir yang lebih unggul dalam hal ini penulis menemukan pada tafsir ath Thobari en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Nadzar en_US
dc.subject Istri Imran en_US
dc.subject Komparatif en_US
dc.title Nadzar Istri Imran Dalam Al- Qur`an (Studi Komparatif Tafsir Klasik, Pertengahan dan Kontemporer) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account