dc.description.abstract |
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan
menggunakan metode Deskriptif-Analisis. Maka sumber utama dalam
penelitian ini adalah kitab Tarjumân Al-Mustafîd karya Abdurrauf as-Singkili.
Sedangkan sumber sekundernya merupakan dari kitab-kitab, buku-buku,
jurnal-jurnal, dan ‘ulûm al-Qur`ân yang berkaitan dengan pembahasan
isrâîliyyât.
Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa ada beberapa riwayat kisah
ulul azmi dan kualitas isrâîliyyât-nya pun bermacam-macam, yaitu: 1.) Kisah
mengenai perincian bahtera Nabi Nûh as terdapat pada QS. Hûd [11]: 41,
dihukumi maskut ‘anhu. 2.) Kisah mengenai umur Nabi Ibrâhîm as terdapat
pada QS. Hûd [11]: 72, dihukumi maskut ‘anhu. 3.) Kisah mengenai Nabi
Mûsa as terdapat enam riwayat, yaitu Pertama, Terbelahnya lautan menjadi
dua belas jalur terdapat pada QS. Al-Baqarah [2]: 50; Kedua, Tâbût berisikan
peninggalan para Nabi terdapat pada QS. Al-Baqarah [2]: 248, Ketiga, Kisah
padang tîh terdapat pada QS. An-Nisâ` [4]: 26, Keempat, Ulama Bani Israil
bernama Bal’am ibn Bâ’ura terdapat pada QS. Al-A’râf [7]: 175, Kelima,
Jempol Nabi Mûsa dapat mengeluarkan susu terdapat pada QS. An-Naml [27]:
7, Keenam, Tongkat Nabi Mûsa berasal dari Surga terdapat pada QS. Al-
Qashshâsh [28]: 28. Kualitas riwayat dari semua kisah tersebut dikategorikan
isrâîliyyât yang maskut ‘anhu, kecuali mengenai kisah di padang tîh tentang
terhentinya matahari untuk Nabi Yûsyâ` dihukumi isrâîliyyât yang maqbûl. 4.)
Kisah mengenai Nabi ‘Îsa as ada dua riwayat, yaitu mengenai diangkatnya
Nabi ‘Îsa as kelangit terdapat pada QS. Âli ‘Imrân [3]: 55 berstatus mardûd
dan mengenai hidangan yang diturunkan dari langit terdapat pada QS. Al-
Mâ`idah [5]: 115 dikategorikan isrâîliyyât yang dhoîf. |
en_US |