dc.description.abstract |
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) adalah salah satu prodi
yang ada pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta, yang berdiri pada tahun 2015, merupakan prodi baru pada
institusi tersebut. Didirikannya prodi KPI ini adalah untuk mencetak para
Da’iyyah yang mampu dalam menguasai Al-Qur’an. Prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, tentunya
banyak mempelajari materi tentang dakwah, salah satunya adalah dakwah bil
lisan. Dakwah bil lisan merupakan bentuk dakwah dari banyaknya bentuk
dakwah yang ada. Data yang ada menyatakan bahwa prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) mempelajari dakwah bil lisan, mempelajari dakwah bil
lisan bertujuan agar mahasiswi mampu dalam memahami dan mempraktikkan
dakwah bil lisan.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka lahirlah penyataanpernyataan
di bawah ini, yaitu 1. Adanya kesiapan dan kemampuan Mahasiswi
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta dalam Penerapan Dakwah Bil Lisan. 2. Adanya faktor pendukung dari
kesiapan dan kemampuan dalam penerapan dakwah bil lisan. 3. Adanya faktor
hambatan yang dihadapi Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta dalam Penerapan Dakwah Bil Lisan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yaitu
deskriptif, di mana penulis melakukan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Observasi, wawancara dan dokumentasi tersebut, dilakukan
secara online, karena terjadi pandemi Covid-19.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa mahasiswi prodi Komunikasi
dan Penyiaran Islam sudah mampu dalam memahami dakwah bil lisan dan
mampu dalam penerapannya, tetapi memang ada kendala atau hambatan dari
setiap individu yang disebabkan oleh 2 faktor: Pertama, faktor internal yaitu,
dari dalam diri mahasiswi tersebut misalnya, kurangnya persiapan materi yang
akan disampaikan, kesiapan mental yang menurun, kekuatan intelektual, dll.
Kedua, faktor eksternal yaitu, dari luar diri mahasiswi tersebut misalnya,
kurang memadai alat pendukung, cuaca, ataupun suasana di lapangan yang
kurang kondusif, dll. Namun, yang demikian itu pula menjadi faktor-faktor
pendukung lancarnya penerapan dakwah bil lisan, apabila kendala-kendala
tersebut dapat diatasi dengan baik dan matang |
en_US |