Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang menganalisa penafsiran Muhammad Abduh dan Sayyid Quthb pada ayat yang membahas tentang moderasi beragama. Dengan rumusan bagaimana penafsiran Muhammad Abduh dan Sayyid Quthb tentang moderasi beragama? bagaimana persamaan dan perbedaan kedua tafsir tersebut? Dan bagaimana relevansi penafsiran dalam konteks kekinian?
Penulis dalam menggunakan metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan bentuk pengumpulan data dan penelitian pustaka (library research), kemudian analisis datanya menggunakan metode deskriptif-analisis komparatif. Adapun teorinya menggunakan teori tematik komparatif, dengan sumber data utamanya yaitu kitab tafsir Al-Manâr dan tafsir Fî Zhilâl Al-Qur’ân, yang mana kedua tafsir tersebut memiliki persamaan dalam segi corak adabi ijtima’i dan metode tahlili. Sedangkan perbedaan kedua tafsir tersebut dapat dilihat pada latar belakang penulisan kitab tafsirnya yaitu kondisi sosial setiap mufassir.
Berdasarkan analisa data yang dilakukan, penulisan memperoleh kesimpulan bahwa moderasi beragama merupakan sikap adil dan seimbang tidak berlebih-lebihan dalam semua aspek, baik aspek dunia maupun akhirat. Dalam hal ini moderasi beragama masih sangat relevan sampai sekarang ini, terkhusus di Indonesia, yang akan memberikan kritik terhadap pandangan oknum umat Islam yang suka melakukan aksi kekerasan, radikal, dan pengeboman atas nama jihad Fi Sabilillah
