Abstract:
Latar belakang bahwa Ketentuan wakâlah bi al-ujrah sudah diatur di dalam Fatwa Dewan Syariah Indonesia No. 113/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Wakâlah bi al-ujrah Dalam fatwa tersebut memang telah disebutkan bahwa akad wakâlah bi al-ujrah dapat digunakan dalam praktik kurban digital. Namun permasalahannya adalah apakah penerapan akad wakâlah bi al-ujrah pada produk Kurban Digital di yayasan Golden Future sudah sesuai dengan fatwa tersebut atau belum. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh langsung dari responden. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dan pendekatan penelitian kualitatif deskriprif. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer yang berupa wawancara dan data sekunder yang berupa buku serta internet/web resmi yang berkaitan dengan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada mekanisme praktek produk kurban digital di Lembaga Golden Future Bandung sudah sesuai dengan Fatwa DSN No 113/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Wakâlah bi al-Ujrah namun ada proses yang belum sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN-MUI/IX/2017 yaitu pada proses laporan pendistribusian daging hewan kurban terlewatkan pelaporannya kepada para pembeli hewan kurban yang menitipkan amanahnya kepada lembaga. Sesuai dengan ketentuan fatwa bagian kedua yaitu obyek wakâlah bi al-ujrah harus berupa perbuatan atau pekerjaan tertentu dan wajib diketahui secara jelas oleh wâkil dan muwakkil
