DSpace Repository

Konsep Naskh Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Pemikiran Hasbi Ash-Shiddiqi (w.1975 M) dan Quraish Shihab (L. 1944 M)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ali Mursyid
dc.contributor.author Hermanida, 17210835
dc.date.accessioned 2021-12-20T07:26:45Z
dc.date.available 2021-12-20T07:26:45Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1582
dc.description.abstract Konsep naskh masih menjadi isu yang menarik dalam studi Al-Qur’an baik di era klasik maupun kontemporer. Hingga sekarang, teori naskh masih menjadi perdebatan diantara para ulama terkait kesepakatan dan penolakannya. Diantara para ulama yang ikut meramaikan perdebatan dalam masalah ini adalah Hasbi ash-Shiddiqi dan Quraish Shihab. Dalam penelitian ini, penulis akan memaparkan bagaimana pandangan Hasbi ash-Shiddiqi dan Quraish Shihab terhadap konsep naskh dan bagaiamana upaya Hasbi ash-Shiddiqi dan Quraish Shihab dalam mengkompromikan ayat-ayat yang terkesan kontradiktif Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan model kepustakaan (Library Research). Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif-eksplanatif, yaitu mendeskripsikan terlebih dahulu bagaimana kontsruksi dasar teori naskh, lalu menjelaskan apa alasan-alasan seorang tokoh melakukan penolakan dan penerimaan teori naskh tersebut dan bagaimana situasi dan konteks yang melatar belakangi pemikirannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasbi menolak keras adanya naskh dalam Al-Qur’an. Hasbi mengemukakan argumen-argumen untuk menolak ulama yang mengakui adanya naskh, baik argumen yang berasal dari ‘aql (rasio) maupun naql (teks). Adapun Quraish Shihab menerima adanya naskh dalam artian penundaan. Akan tetapi beliau menolak pemahaman naskh dalam arti adanya penghapusan/pembatalan antar ayat/hukum Al-Qur’an yang membuat sebagian ayat yang lain tidak berfungsi. Sementara itu, dalam upaya penjelasan/pengkompromian ayat-ayat yang terkesan kontradiktif, Hasbi berusaha mengkompromikan dengan menggunakan dua metode yaitu Al-Jam’u wa at-taufiq dan takhshîs. Adapun Quraish Shihab, bahwa dalam menghadapi ayat-ayat yang dianggap kontradiksi, senantiasa berusaha mengkompromikan penafsiran antar kedua ayat dan memberikan penjelasan yang lebih rinci, baik dengan naskh, Al-Jam’u wa at-taufiq ataupun takhshîs guna menghilangkan kesan pertentanga en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Konsep Naskh en_US
dc.title Konsep Naskh Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Pemikiran Hasbi Ash-Shiddiqi (w.1975 M) dan Quraish Shihab (L. 1944 M) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account