Abstract:
Animasi banyak disukai kalangan masyarakat terutama anak-anak.
Animasi merupakan media hiburan sekaligus media penyampaian pesan. baik
pesan yang mendidik ataupun pesan dakwah. Namun tidak semua animasi
mengandung pesan-pesan tersebut. Beberapa animasi tidak diperuntukan
untuk anak-anak karena mengandung pornografi dan kekerasan, banyak pula
animasi yang hanya berisi hiburan dan lelucon saja. Animasi yang
mengandung nilai-nilai kebaikan terutama nilai keIslaman masih terbilang
jarang atau masih sedikit keberadaannya di Indonesia. Animasi Nussa
merupakan animasi karya anak Bangsa Indonesia yang diproduksi oleh The
Little Ghiantz dan ditayangkan pada channel youtube Nussa Official dengan
menyisipkan pesan dakwah dalam kehidupan sehari-hari yang
penyampaiannya dikemas secara menarik. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk-bentuk pesan dakwah dalam animasi Nussa Official
di youtube serta pesan denotatif dan konotatif.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu lainnya ialah
terdapat pada episode Nussa Official yang akan diteliti dan jenis metode
penelitian yang digunakan. Jenis atau metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Teori yang digunakan adalah teori semiotika yang menganalisisis
tanda dan kemudian diklasifikasi menjadi pesan denotasi dan konotasi, lalu
menentukan pesan dakwah apa saja yang terkandung didalamnya.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi dan
dokumentasi dengan cara mengkaji 1 episode Nussa Official yang
ditayangkan pada 13 November tahun 2020 berjudul Nussa: Adab Menguap
dengan durasi video animasi selama 4 menit 37 detik.
Hasilnya, dalam episode Nussa: Adab Menguap terdapat 18 scene
yang mengandung pesan denotasi dan pesan konotasi. Terdapat 10 pesan
dakwah yang terdapat di dalamnya, diantaranya: tidak mencela makanan dan
mubadzir, bersyukur, beristighfar, adab sesudah makan, meminta maaf dan
memaafkan, adab menguap, larangan bertengkar dan bermusuhan, nasehat,
amar ma‟ruf nahi munkar, dan tidak mengulangi kesalahan