Abstract:
Setiap Surat Dalam Al-Qur'an memiliki fadhillah yang berbeda-beda terutama dalam surah Yasin. Surah Yasin merupakan surah yang terpopuler atau banyak dikenal masyarakat luas. Tradisi Yasinan yaitu tradisi yang masuk kedalam ritual keagamaan. Tradisi Pembacaan Surah Yasin di Majlis Ta'lim An-Nur sudah menjadi suatu kebiasaan yang menjadi budaya masyarakat dan sudah ada sejak lama dan turun temurun dilaksanakan. Pengajian pe,bacaan surah Yasin dilaksanakan pada hari Kamis pukul 09.00 yang akan diadakan di Masjid An-Nur Kampung Buaran RW.006 Kelurahan Kelapa Indah Tangeang yang dihadiri olej Jama'ah ibu-ibu. Dalam Pembacaan surah Yasin di Majlis Ta'lim An-Nur memiliki pengulangan ayat-ayat tertentu di dalam surah Yasin diantaranya pada ayat 1, ayat 38, ayat 58, dan ayat 81, selain pembacaan surah Yasin kegiatan ini disertai dengan pembacaan tahlil dan makan bersama kemudian diakhiri dengan berdo'a. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan analisis deskriptif, dimana penulis mengungkapkan data dan fakta yang ada di lapangan secara ilmiah. Dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu wawancara, observasi dan pengumpulan data yang dapat melengkapi sehingga dapat dideskripsikan. Pada penelitian ini penulis menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Manmheim yaitu mengungkap makna pbjektif, ekspresif dan documenter dari tradisi pembacaan surah Yasin. Hasil akhir penelitian ini dengan menggunakan teoru sosiologi Karl Mannheim yang menghasilkan tiga makna secara objektif, ekspresif, dan dokumenter yaitu kegiatan pembacaan surahYasin yang didalamnya terdapat pengulangan ayat pada ayat tertentu merupakan kegiatan rutin yang diadakan majlis ta'lim An-Nur. Pengulangan ayat pada surah Yasin merupakan suatu ijazah seorang guru kepada jama'ahnya. Jama'ah majlis Ta'lim An-Nur meyakini dengan rangkaian pengulangan pada surah Yasin ditunjukkan sebagai ayat tolak bala agar dijauhkan dari segala macam marabahaya seperti membaca surah Yasin sebanyak 41 kali. Kegiatan ini merupakan suatu praktek yang menjadi kebudayaan secara menyeluruh.
