Abstract:
E-Money sangat dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan syariah didalam produk E-Money PayTren yang dipimpin oleh Ustad Yusuf Mansur (UYM) yang sudah seharusnya dibingkai dengan peraturan Syariah. Bagaimana penerapan Syariah pada E-Money PayTren yang mencakup produk, akad, komisi atau bonus? Melalui penelitian ini E-Money PayTren yang dibangun oleh UYM diharapkan bisa lebih terjamin secara Syariah dan akan membawa keberkahan bagi semua masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.
Penelitian ini mengunakan jenis/tipe penelitian studi kasus yang bersifat kualitatif (qualitave research) dengan pendekatan empiris atau studi kasus dilapangan berdasarkan data-data dan informasi yang sesuai fakta yang diperoleh dilapangan, dengan memaparkan data-data dan menganalisanya lewat kajian kepustakaan. Adapun sumber penulisan berupa sumber primer yang didapatkan melalui wawancara dengan masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan paytren pusat, serta data sekunder berupa buku, undang-undang, dan data yang diperoleh dari internet.
Hasil penelitian ini menunjukkan, Pertama, dari keseluruhan produk E-Money PayTren tidak mengandung keharaman sebagaimana yang dilarang dalam Syariah Islam. Kedua, penerapan akad Hukum Ekonomi Syariah sudah diterapkan dalam produk E-Money Paytren dengan menggunakan akad wakalah bil ujrah, akad ijarah, dan akad ju’alah. Ketiga, aspek cara atau sistem penjualan yang diterapkan (selling marketing), sudah berjalan sesuai prinsip Syariah dan tidak ada unsur yang bertentangan dengan prinsip Hukum Ekonomi Syariah.
