Abstract:
Fitur broadcast di
aplikasi obrolan dan share pada jejaring sosial menjadi sarana yang
membuat berita-berita palsu semakin cepat tersebar menjadi viral. Masifnya
penyebaran berita hoax menjadi menjadi ancaman bagi integritas manusia
sebagai makhluk sosial yang butuh akan kebenaran dan berhubungan secara
jujur antara satu dengan lainnya. Dalam peristiwa hadis ifki (berita bohong)
yang menimpa Aisyah ra. pada masa Rasulullah Saw. terdapat solusi-solusi
menanggapi hoax yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., Aisyah ra., dan
para sahabat. Oleh karena itu, penulis meneliti bagaimana “Solusi
Menanggapi Hoax Dalam Hadis Ifki”.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (Library
Research). yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah buku
dan literatur lainnya yang berhubungan dengan skripsi. Jadi penelitian ini
berjenis penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan penulis adalah
analisis deskriptif kualitatif.
Dari hasil analisa yang penulis teliti: dalam peristiwa hadis ifki, Shofwan
bin Mu‟aththal memberikan tauladan dalam solusi pencegahan diri dari fitnah
yang bisa menjadi hoax. Sedang Rasulullah Saw. menanggapi hoax dengan
bijaksana, tetap berprasangka baik terhadap Aisyah ra. dan Shafwan bin
Mu‟aththal, bermusyawarah atau hiwar (berdialog) dan meminta pendapat
para sahabat, tabayyun dan tawakkal berserah kepada Allah Swt. Aisyah ra.
menanggapi hoax yang menimpanya dengan sabar, cerdas dan tawakkal.
Dalam hadis ifki juga terdapat pola orang tua dalam menanggapi
permasalahan anak yang dapat menjadi solusi dalam menanggapi hoax, yaitu
sikap Abu Bakar dan Ummu Ruman kepada Aisyah ra. Selain itu, dari
terjadinya hadis ifki juga terdapat solusi-solusi hoax yang terdapat dalam Al-
Qur`an surat an-Nur ayat 13, Allah memberikan teguran untuk membawa
empat orang saksi untuk membuktikan keabsahan sebuah berita, kemudian
pada ayat 15 yang terdapat teguran juga peringatan untuk tidak menyebarkan
berita yang tidak jelas kebenarannya dan tidak benar-benar diketahui.
Terdapat juga prinsip-prinsip komunikasi yang bisa menjadi solusi
menanggapi hoax dalam hadis ifki.