DSpace Repository

Bencana Likuifaksi dalam Perspektif Al-Qur;an dan Sains (Analisis Kesesuaian Tafsir Ilmi dan Teori Sains Modern)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Said Agil Husein al Munawar
dc.contributor.advisor Muhammad Azizan Fitriana
dc.contributor.author Selvy Yuspitasari, 317440035
dc.date.accessioned 2022-02-26T04:50:44Z
dc.date.available 2022-02-26T04:50:44Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1661
dc.description.abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian bencana likuifaksi dalam perspektif Al-Qur’an dan Sains, karena para pakar ilmu bumi menyatakan bahwa bumi ini terbagi menjadi lempeng-lempeng (plate) tektonik, yang saling bergerak dengan kecepatan 5-10 cm/tahun. Di Indonesia terdapat 3 lempeng besar yang saling berinteraksi, yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Interaksi ini menghasilkan serangkaian gunung api aktif yang dikenal dengan “Ring of Fire” (cincin api). Peristiwa ini menyebabkan gempa bumi yang memiliki kekuatan guncangan yang sangat dahsyat, sehingga menyebabkan perubahan struktur tanah. Kondisi tanah yang padat menjadi lunak sehingga tidak mampu menahan beban benda yang berada di atas permukaan tanah tersebut, oleh para ilmuwan sains peristiwa ini dinamakan likuifaksi. Beberapa kajian pustaka yang ditemukan, sebagian besar membahas bencana likuifaksi secara umum atau dari sisi sains, sedangkan dalam disertasi ini penulis menganalisis dan mendeskripsikan bencana likuifaksi dalam kajian Al-Qur’an. Kajian Al-Qur’an inilah yang menjadi perbedaan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Melalui metode kualitatif deskriptif dan jenis penelitian library research atau penelitian kepustakaan ini, ditemukan kesesuaian antara teori sains dan pendapat mufassir tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan perubahan struktur tanah yang menyebabkan penenggelaman bumi, hal ini dijelaskan bahwa pernyataan atau penafsiran yang paling mendekati teori sains, terdapat di dalam kitab Tahrir wa tanwir yaitu al-Khasfu bermakna terbaliknya permukaan bumi yang atas berada di bawah dan bagian bawah bumi berada diatasnya hal ini disebabkan karena goncangan atau gempa bumi. Kemudian di dalam kitab Mu’jam al-Lughah al-Arabiyyah al-Mu’asirah, dinyatakan inkhasafat al-madinatu bi-kaamilihaa itsra ta’arrudihaa lizalzaalin syadiidin: kota itu tertelan bumi secara total pasca terjadi gempa besar. Selanjutnya ar-Razi menerangkan, ungkapan fa-idza hiya tamuur maknanya ialah bahwa sesungguhnya Allah menggerakkan bumi ketika terjadi keguncangan. Mereka lenyap dan bumi membenamkan mereka dari atas dan mereka tenggelam. Hal yang samapun dijelaskan oleh Zamakhsyari, bahwa firman Allah yang berbunyi Dia akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu maknanya ialah Allah akan menenggelamkan kalian ke dalam bumi. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject likuifaksi en_US
dc.subject Sains en_US
dc.subject Al-Qur’an en_US
dc.title Bencana Likuifaksi dalam Perspektif Al-Qur;an dan Sains (Analisis Kesesuaian Tafsir Ilmi dan Teori Sains Modern) en_US
dc.type Disertasi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account