dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kaidah tafsir menurut Fakhruddȋn al- Rȃzi. Al- Rȃzi sendiri merupakan seorang ulama besar yang menguasai keilmuan dari berbagai bidang, seperti tafsir, fiqh, dan ushul fiqh. Sehingga beliau sering menggunakan kaidah-kaidah tafsir didalam penafsirannya terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Diantara kaidah tafsir yang digunakan dalam penafsiran Al-Qur’an adalah kaidah tentang al-Amru ba’da al-Hazhr. Didalam memahami kaidah ini, Fakhruddȋn al-Rȃzi mengatakan secara terbuka, bahwa kaidah tentang al-Amru ba’da al-Hazhr berimplikasi kepada al-wujȗb. Hanya saja dalam penerapannya didalam kitab tafsirnya, hampir semua ayat yang mengandung format al-Amru ba’da al-Hazhr berimplikasi kepada al-ibȃhah. Peneliti menggunakan metode deskriptif-analisis, dengan menganalisa teori kaidah tentang al-Amru ba’da al-Hazhr perspektif Fakhruddȋn al-Rȃzi dan juga dengan cara mendeskripsikan setiap masalah terkait. Peneliti juga menampilkan penerapan Fakhruddȋn al-Rȃzi terhadap kaidah tersebut pada ayat-ayat Al-Qur’ân yang beliau jelaskan didalam kitab tafsirnya. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa terjadi perbedaan implikasi pada al-Rȃzi dalam memahami teori tentang kaidah al-Amru ba’da al-Hazhr dengan penerapannya didalam pada ayat-ayat Al-Qur’ân. Hal itu karena menurut al-Rȃzi, secara bahasa, teori tentang kaidah al-Amru ba’da al-Hazhr berimplikasi kepada al-wujȗb, hanya saja implikasi tersebut bisa berubah apabila didapati adanya faktor-faktor lain yang merubahnya. Maka dari sembilan ayat Al-Qur’ân yang memiliki format kaidah al-Amru ba’da al-Hazhr, lima ayat diantaranya berimplikasi terhadap al-ibȃhah, dan empat ayat yang berimplikasi kepada al-wujȗb. Adapun implikasi penafsirannya terhadap istinbath hukum, maka tidak jauh berbeda dengan pendapat-pendapat ulama pada mazhab asy-Syafiiyyah yang merupakan basis mazhab Fakhruddȋn al-Rȃzi. |
en_US |