Abstract:
Tesis ini bertujuan untuk meneliti berbagai teknik yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan mental dengan self-healing perspektif Al-Qur’an. Dalam rangka untuk menjaga ruh ijtihād (spirit berpikir) dalam mengembangkan riset islamization of knowledge yang relevan dengan realitas masa kini. Tesis ini sependapat dengan penelitian Abdul Mustaqim tentang tafsir maqāşidī dari sisi ontologis yang menempatkannya kepada tiga kategori: Pertama, tafsir maqāşidī sebagai filosofi. Kedua, tafsir maqāşidī sebagai metodologi. Ketiga, tafsir maqāşidī sebagai produk.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif (library research). Dengan menggunakan pendekatan metode analisis penafsiran maqāşidī yang berparadigmakan pada maslahah sebagaimana langkah-langkah metodis yang kenalkan Abdul Mustaqim. Adapun sumber penulisan berupa sumber data primer yang diambil dari beberapa kitab tafsir yang bercorak maqāşidī, serta data sekunder berupa buku, jurnal, tesis, dan data yang diperoleh dari internet.
Tesis ini membuktikan bahwa: Pertama, Konsep dan karakteristik mental health perspektif Al-Qur’an sejalan dengan perspektif penelitian ilmiah modern. Kedua, Penafsiran maqāşidī yang kontekstualis-maqāşidī-moderat dengan konsep baru yang bersifat development and human right sangat dibutuhkan dalam menghadapi realitas masa kini. Ketiga, Doa, dzikir, shalat, dan puasa dapat diterapkan sebagai teknik self-healing perspektif Al-Qur’an.