Abstract:
Al-qaşaş dan al-amśāl belum cukup mendapat porsi yang besar digali dari sisi maqāșid, padahal prosentase kisah-kisah sendiri sangatlah besar dalam Al-Qur’ān. Al-amśāl juga memiliki tujuan-tujuan yang tidak kalah penting dari al-qaşaş sehingga penulis tertarik untuk mengeksplorasi maqāșid pada kedua tema tersebut dengan membatasi kajian pada QS Al-Kahfi.
Penelitian tentang Maqāșid Al-Qur’ān sudah mulai banyak dilakukan. Penelitian yang telah ada yang penulis temukan berfokus pada penelitian seputar tokoh maqāșid, atau pembahasan maqāșid Al-Qur’ān dengan perspektif maqāșid asy-syarī’ah. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan penelitian pada tema al-qaşaş dan al-amśāl pada surat Al-Kahfi agar dapat melakukan pembacaan terhadap realita kekinian.
Dalam penelitian ini penulis melakukan kajian kepustakaan (library research) dengan sumber data primer Tafsīr At-Tahrīr wa At-Tanwīr karya Muhammad Ţāhir Ibn 'Āsyūr dan Tafsīr Al-Marāgī karya Muhammad Mușțafā Al-Marāgī dengan melakukan analisis data dengan metolodologi Wașfī ‘Āsyūr.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diantara maqāșid tafșīliyyah al-qaşaş dan al-amśāl pada QS. Al-Kahfi adalah taśbīt wa taqwiyah al-īmān (meneguhkan dan menguatkan iman), hifzad-dīn (menjaga agama), hifzal-māl (menjaga harta), at-ta’yīd (penguatan), al-ihānah (penghinaan), at-tazkīr (peringatan). Aplikasi metode maqāșidī pada tema yang penulis pilih ini bermuara pada kontekstualisasi ayat-ayat yang diteliti. Diantara hasilnya: prinsip hidup menghadapi tantangan era modern dan verbal bullying terhadap da’i di dunia maya sebagai hasil dari pengkajian maqșad taqwiyah al-īmān, critical thinking dan urgensi ilmu forecasting dalam mengambil kebijakan hasil pengkajian maqșad al-i’tibār, inovasi teknologi sebagai sarana pertahanan negara hasil dari pembacaan maqșad hifzan-nafs dan hifzal-māl.