Abstract:
Dalam rangka menghidupkan Al-Qur‟an dan Tafsir banyak sekali
fenomena yang terjadi di masyarakat, sehingga Al-Qur‟an dan Tafsir tidak
hanya menjadi hiasan di sebuah tempat, akan tetapi mengapresiasi respon
dan tindakan masyarakat terhadap kehadirannya. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menganalisis bentuk-bentuk living tafsir kitab
Marāh Labīd dalam kehidupan santri di Pondok Pesantren An-Nawawi
Tanara Banten.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Zainuddin(2019), Rahman(2019), Huda(2020), karena ketiganya meneliti
tradisi living Qur‟an yang eksisting ditengah masyarakat. Sedangkan
Muhtador(2014) dan Nur Azizah(2019) meneliti pada ayat-ayat Al-Qur‟an
sebagai amalan yang mempunyai daya magis dan mistis. Keduanya sama
meneliti tentang tradisi, hanya saja yang pertama fokus aspek amalan ritual
ibadah dan yang kedua difungsikan untuk pengobatan atau sebagai pelancar
rezeki.
Penelitian ini termasuk (field research), data utamanya didapatkan
dari kordinator pembina, pengajar, dan santri di Pondok An-Nawawi dengan
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan data sekunder yang
bersumber dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan tema penelitian.
Adapun teknik analisa data yang digunakan yaitu deskriptif analisis dengan
pendekatan etnografi realis.
Penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk living tafsir kitab
Marāh Labīd di Pesantren An-Nawawi Tanara Banten adalah dengan
dilakukan kajian kitab Marāh Labīd, berpakaian kain sarung, bertani dan
beternak. Tradisi tersebut memberikan pengaruh positif yang dapat dirasakan
oleh para santri baik ketika berada di lingkungan pesantren maupun di luar
pesantren, seperti meningkatkan kemampuan dalam memahami kitab kuning,
membangun rasa percaya diri, melatih kekompakan, dan lain-lain.