dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatar belakangi berbagai respon dan sikap masyarakat
dalam menyikapi pandemi Covid-19. Karena adanya wabah ini
mengakibatkan banyak korban jiwa dan menciptakan ketakutan serta
kepanikan bagi seluruh manusia termasuk Indonesia. Perspektif bersyukur
sangat penting untuk menumbuhkan sikap positif kita untuk memberi energi,
menyembuhkan dan membawa harapan. Namun realitas dilapangan
kebanyakan manusia lupa tentang konsep syukur yang semestinya. Sehingga
mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep syukur
menurut Al-Qur’an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
relevansi makna syukur dalam menyikapi adanya wabah Covid-19.
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis berfokus pada rumusan
masalah yaitu bagaimana penafsiran Ibnu Kaṡīr, Sayyid Quthb dan Wahbah
az-Zuhaili dalam menafsirkan ayat-ayat tentang syukur dan bagaimana
relevansinya terhadap wabah Covid-19? Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang disebutkan dalam kajian pustaka yaitu membahas tentang
syukur dalam Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang penulis sebutkan yaitu terdapat pada penafsiran yang di kaji.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat
kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan deskriptif analisis.
Penelitian ini juga menggunakan pendekatan tematik dengan teori muqarran
menurut al-Farmawi.
Adapun hasil dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa
bersyukur ketika menghadapi wabah Covid-19 sangatlah relevan dengan
penafsiran Ibnu Kaṡīr, Sayyid Quthb dan Wahbah Az-Zuhaili. Relevansinya
yaitu ketika seseorang menghadapi Covid-19 dengan cara berpikiran positif
terhadap sesuatu, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah (bermuraqabah)
dengan meningkatkan keimanan diri dan beramal saleh, menjauhi kekufuran
dan putus asa ketika menerima cobaan, maka Allah akan menambah nikmat
dan memberikan ketenangan dan kebahagiaan. |
en_US |