Abstract:
Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang terkenal.
Alur cerita yang menarik dan pengaruh suara yang baik sebagai salah satu
alasan khalayak tak bosan menikmatinya serta tak perlu lagi berimajinasi
mirip membaca novel. Film sebagai media hiburan, memiliki banyak
fungsi diantaranya sebagai media informasi, media edukasi dan media
komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dalam tanda
yang terdapat dalam Film Layangan Putus, untuk mengetahui apa yang
diwakili oleh simbol yang terdapat dalam film layangan putus, dan untuk
mengetahui arti dalam tanda yang terdapat dalam Film Layangan Putus.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu lainnya ialah
terdapat pada Film Layangan Putus dan jenis metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Teori yang digunakan ialah teori Charles Senders Pierce. Semiotika
Pierce Charles Sanders Pierce dikenal dengan gaya Triadik atau konsep
trikotominya. gaya triadik terdiri dari Tanda (sign/representament), objek
(object), dan interpretasi (interpretant). Pengumpulan data yang
digunakan menggunakan metode observasi dan dokumentasi dengan cara
menonton dan mengamati tanda yang terdapat dalam Film Layangan
Putus.
Hasilnya, dinamika kehidupan bermah tangga dalam film Layangan
Putus memiliki 12 tanda yaitu: kancing baju yang tidak sesuai dengan
lubangnya, pulang larut malam, mencium bau parfum wanita asing, sebuah
anting yang tertinggal, bertemu dengan sahabatnya, tidak peduli/ tidak
tanggung jawab, menghapus history pesan, sibuk dengan handphone,
memenemukan sebuah kancing yang tertiggal didalam mobil, merasa
khawatir/ ketakutan,banyak menghabiskan uang dan merawat lidya yang
sedang sakit. Dan pesan dakwah dalam film Layangan putus miliki 5 pesan
diantaranya kewajiban istri melayani suami, tidak berburuk sangka,
meminta izin untuk memakai barang orang lain, tidak berdusta dan sabar
dan ikhlas dalam menghadapi cobaan